Hari ke-7 Invasi Rusia ke Ukraina: Zelensky Singgung soal Nazi hingga Kemajuan Pasukan Putin
Berikut ini rangkuman hari ke-7 invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky menyinggung soal Nazi, hingga kemajuan pasukan Vladimir Putin.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Rusia bertujuan untuk menghapus Ukraina, sejarah, dan rakyatnya.
Hal ini disampaikan dalam sebuah video, Rabu (2/3/20222), saat hari ketujuh invasi Rusia, di mana ia terlihat tak bercukur dan berpenampilan seadanya.
Rusia beralih untuk menyerang kota-kota di Ukraina pada Selasa (1/3/2022) dan tampak siap untuk menyerang Kyiv ketika Barat memperketat sanksi ekonomi sebagai pembalasan.
Namun, Zelensky mengatakan reaksi Barat tak cukup untuk 'menghukum' Rusia.
Ia menyerukan agar lebih banyak dukungan internasional, termasuk mendukung upaya Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.
"Ini bukan waktunya bersikap netral," katanya dengan nada menantang dan emosional, dikutip dari Reuters.
Baca juga: AS Sebut Kemajuan Militer Rusia di Ibu Kota Ukraina Terhenti, Konvoi di Kyiv Hampir Tak Bergerak
Baca juga: Hari ke-6 Invasi Rusia ke Ukraina: AS Sebut Pasukan Putin Kehabisan Bahan Bakar dan Makanan
Mengacu penembakan yang terjadi pada Selasa di Kyiv di sebelah Babyn Yar - tempat pembantaian puluhan ribu orang Yahudi oleh tentara Jerman dan pasukan Ukraina pada Perang Dunia II - Zelensky mengatakan, "Serangan ini membuktikan bahwa bagi banyak orang di Rusia, Kyiv benar-benar asing."
"Mereka tidak tahu apa-apa tentang Kyiv, tentang sejarah kita. Tapi, mereka semua diperintah untuk menghapus sejarah kita, menghapus negara kita, menghapus kita semua."
Pelabuhan Mariupol di Laut Azov, tenggara Ukraina, berada di bawah pengeboman terus-menerus dan sulit melakukan evakuasi terhadap korban luka.
Sementara Kherson, di sebelah barat Laut Hitam, benar-benar dikepung pasukan Rusia yang menyerang, kata pihak berwenang setempat, Rabu.
"Kita semua mati (terbunuh) lagi oleh Babyn Yar. Meskipun dunia telah berjanji berulang kali bahwa itu tidak akan pernah terjadi lagi," ujar Zelensky.
"Tidakkah Anda melihat apa yang terjadi? Itulah mengapa sangat penting sekarang bahwa Anda, jutaan orang Yahudi di seluruh dunia, tidak tinggal diam."
"Karena Nazisme lahir dalam keheningan. Berteriak tentang pembunuhan warga sipil, berteriak tentang pembunuhan warga Ukraina."
Rangkuman Hari ke-7 Invasi Rusia ke Ukraina
Militer Rusia mengklaim telah menguasai kota Kherson yang penting secara strategis di Ukraina selatan, saat angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mendarat di Kharkiv dan memicu bentrokan.
Mengutip AlJazeera, berikut peristiwa penting pada Rabu (2/3/2022), hari ketujuh invasi Rusia ke Ukraina:
Baca juga: 1 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina, Isolasi Rusia Makin Dalam di Ukraina
Baca juga: Viral Tentara Rusia Menangis Saat Telepon Ibunya di Kampung, Warga Ukraina Bujuk dan Sajikan Teh
Kherson
Militer Rusia mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Kherson, kota pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.
Rekaman menunjukkan pasukan dan tank Rusia di pusat kota, di tengah laporan pendirian pos pemeriksaan di sekitar kota.
Pertempuran di Kharkiv
Pasukan terjun payung Rusia mendarat di kota kedua Ukraina, Kharkiv, di tengah pertempuran sengit.
Pejabat Ukraina mengatakan, sebuah rumah sakit telah diserang dan barak sekolah penerbangan terbakar usai serangan udara.
Navalny Mendesak Rusia untuk Memprotes
Kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, mendesak Rusia untuk memprotes invasi ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menjadi "bangsa pengecut yang ketakutan".
Biden Menyebut Putin sebagai Diktator
Presiden AS Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai "diktator" dalam pidato kenegaraan tahunannya dan mengumumkan larangan pesawat Rusia menggunakan wilayah udara AS.
Baca juga: Pesawat Terbesar di Dunia Antonov AN-225 Hancur Akibat Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Pengamat Maritim Sebut Konflik Rusia-Ukraina Berdampak Bagi Dunia Kemaritiman dan Pelaut Indonesia
Rusia Mendesak Warga Kyiv untuk Melarikan Diri
Kementerian Pertahanan Rusia mendesak warga Kyiv untuk melarikan diri dan mengatakan akan menyerang daerah yang tak ditentukan yang digunakan oleh layanan keamanan dan komunikasi Ukraina.
Rusia menggambarkan serangannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", bukan invasi wilayah.
Pasukan Kendaraan Berlapis Baja
Seorang pejabat AS mengatakan pasukan kendaraan berlapis baja sepanjang mil yang menahan ibu kota, Kyiv, tak membuat kemajuan apapun dalam 24 jam terakhir.
Mereka, kata pejabat itu, terhambat karena masalah logistik, kekurangan bahan bakar dan makanan, serta mungkin berhenti untuk mengevaluasi taktik.
Rusia Siap untuk Lebih Banyak Pembicaraan
Kremlin mengatakan para pejabat Rusia siap untuk mengadakan pembicaraan putaran kedua dengan Ukraina, tetapi tak jelas apakah pejabat Ukraina akan muncul.
Arus Pengungsi
Hampir 875.000 orang kini telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi, menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Baca juga: Ini Dampak Konflik Rusia-Ukraina Bagi Dunia Kemaritiman dan Pelaut Indonesia
Baca juga: Dekat dengan AS, Mengapa Negara Timur Tengah Ini Tak Mengutuk Invasi Rusia?
Pengadilan PBB akan Gelar Rapat Dengar soal Perang
Mahkamah Internasional PBB mengatakan akan mengadakan rapat dengar pendapat publik pada 7 dan 8 Maret atas tuduhan "genosida" Ukraina oleh Rusia.
Pasalnya, di hari Rabu, Majelis Umum akan mengadakan pemungutan suara tentang apakah akan memerintahkan Rusia untuk menarik pasukannya.
Perusahaan yang Keluar dari Rusia
Serangkaian perusahaan Barat mengatakan mereka membekukan atau mengurangi bisnis dengan Rusia, termasuk Apple, tiga perusahaan pelayaran terbesar di dunia, dan perusahaan energi, yaitu Eni, ExxonMobil, serta Boeing.
Kebangkrutan Nord Stream 2
Nord Stream 2 milik Rusia bangkrut setelah Jerman menghentikan pipa gas usai invasi Moskow.
Anak perusahaan Eropa dari Sberbank Rusia juga bersiap untuk menghadapi kebangkrutan.
Harga Minyak Melambung
Harga minyak melonjak melewati 100 US per barel, meskipun anggota Badan Energi Internasional setuju untuk melepaskan 60 juta barel dari stok.
Jalur Pelayaran Dunia Hentikan Pengiriman Rusia
Raksasa pengiriman Denmark Maersk, MSC yang berbasis di Swiss, dan CMA CGM Prancis, mengatakan mereka tidak akan lagi menerima pemesanan barang dari Rusia, serta akan menangguhkan sebagian besar pengiriman.
Bantuan Bank Dunia
Bank Dunia telah menyiapkan paket bantuan 3 miliar USD untuk Ukraina, termasuk setidaknya 350 juta USD dalam bentuk dana segera.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.