UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina: Presiden Zelenskyy Desak Putin untuk Berunding
Simak update perkembangan invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berjalan lebih dari satu minggu. Presiden Zelenskyy mendesak Putin untuk berunding.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
Pasukan Rusia Menuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Wali Kota Energodar di Ukraina mengatakan, satu kolom pasukan Rusia sedang menuju ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terdekat, Kamis (3/3/2022).
Pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut merupakan yang terbesar di Eropa.
Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia meningkatkan upaya untuk merebut pabrik di tenggara Ukraina dan telah memasuki Energodar dengan tank.
"Tembakan keras dapat terdengar di kota," ujar Wali Kota Dmytro Orlov.
Baca juga: VW dan BMW Kalang Kabut Atasi Pasokan Komponen Wire Harness yang Terhambat Invasi Rusia
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Merusak Mimpi China Atas Proyek Jalur Sutra di Eropa
Sanksi Baru AS Targetkan Elit Rusia
Gedung Putih telah mengumumkan sanksi tambahan terhadap beberapa elit Rusia dan individu kaya di lingkaran dalam Vladimir Putin.
Langkah-langkah baru pada hari Kamis datang ketika Washington dan sekutunya mendorong untuk meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasi ke Ukraina.
Sanksi tersebut, yang mencakup pembatasan visa dan penyitaan aset, menargetkan 19 "oligarki" dan 47 anggota keluarga mereka.
"Salah satu elit adalah Alisher Burhanovich Usmanov, salah satu individu terkaya Rusia dan sekutu dekat Putin," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
"Propertinya akan diblokir agar tidak digunakan di Amerika Serikat dan oleh orang-orang AS - termasuk superyacht-nya, salah satu yang terbesar di dunia," lanjut pernyataan itu.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Diprediksi Tumbang, Dikhianati Orang-orang Dekatnya
Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Banyak Pasukan Rusia yang Melarikan Diri
Pangeran Saudi Dukung De-eskalasi
Baru-baru ini, Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman telah melakukan panggilan telepon kepada Zelenskyy.
Dalam panggilan telepon tersebut, Mohammed Bin Salman menyebut Arab Saudi bersedia untuk menengahi antara Rusia, Ukraina, dan semua pihak yang terkait dengan krisis ini.