Berunding Damai, Menlu Ukraina dan Rusia Sepakat Bertemu di Turki Esok
Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba telah sepakat bertemu di Turki pada Kamis (10/3/2022) esok untuk perundingan perdamaian
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah sepakat bertemu di Turki pada Kamis (10/3/2022) esok untuk perundingan perdamaian.
Kabar itu disampaijan diplomat tinggi Turki, Mevlut Cavusoglu yang dikutip dari situs Aljazeera, Selasa (8/3/2022).
“Berharap langkah ini akan mengarah pada perdamaian dan stabilitas,” tulis Cavusoglu di Twitter pada hari Senin, mengumumkan bahwa pembicaraan itu akan berlangsung di sisi forum diplomatik internasional di Antalya, di Turki selatan.
Salah satu anggota NATO yakni Turki yang memiliki perbatasan maritim dengan Rusia dan Ukraina di Laut Hitam, telah menawarkan untuk menjadi penengah antara kedua belah pihak.
Baca juga: Rusia Ancam Tutup Aliran Gas ke Jerman Jika Larangan Ekspor Minyak Berlanjut
Ankara memiliki hubungan baik dengan Moskow dan Kyiv, dan menyebut invasi Rusia tidak dapat diterima meskipun menentang sanksi terhadap Moskow.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu, Cavusoglu mengatakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menawarkan Turki siap menjadi tuan rumah pertemuan itu, yang kemudian diterima Lavrov.
Baca juga: Rusia Ancam Stop Aliran Gas, Jerman Ancang-ancang Gunakan Pembangkit Listrik Batu Bara
"Kami sangat berharap pertemuan ini menjadi titik balik dan langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas," katanya, menurut kantor berita Reuters, seraya menambahkan kedua menteri telah memintanya untuk bergabung dalam pertemuan itu.
Baca juga: Google: Hacker Rusia dan China Lakukan Spionase dan Kampanye Phising di Ukraina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkonfirmasi pembicaraan di Telegram. Sedangkan, Kuleba mengatakan dia terbuka untuk berbicara dengan Lavrov.
Pengumuman itu muncul ketika delegasi dari Ukraina dan Rusia memulai pembicaraan putaran ketiga setelah dua upaya sebelumnya gagal menghasilkan hasil yang nyata.
Baca juga: Uniqlo Putuskan Tetap Buka Toko di Rusia
Pada hari Minggu, upaya kedua untuk menciptakan koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga sipil melarikan diri dari kekerasan di kota pelabuhan Mariupol gagal.
Selama ini Ukraina dan Rusia saling menuduh melanggar gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya.