Kondisi Maripuol sejak Digempur Rusia, Lebih dari 2.100 Warga Sipil Tewas hingga Kehabisan Makanan
Sebanyak 2.187 penduduk Mariupol, Ukraina telah tewas sejak invasi Rusia dimulai. Dewan Kota menyatakan situasi di Mariupol masih sulit.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Inza Maliana
Serangan rudal tersebut menewaskan puluhan orang dan membuat perang semakin dekat ke perbatasan dari negara NATO.
Saat invasi memasuki minggu ketiga, kota barat laut Lviv sebagian besar telah dibombardir tanpa henti oleh Rusia.
Kota itu sekarang menjadi tempat berkumpulnya bagi pengungsi Ukraina.
Ratusan ribu dari mereka telah membanjiri kota untuk mencari keamanan, dengan banyak yang menggunakannya sebagai titik pemberhentian sebelum mencapai perbatasan Polandia sekitar 43 mil jauhnya.
Dikutip dari CNN, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 rudal ke tempat pelatihan militer Yavoriv pada hari Minggu, menurut administrasi militer Lviv.
Terletak di antara Lviv dan perbatasan Polandia, pangkalan militer itu telah mengadakan latihan bersama dengan personel militer NATO dan Barat, termasuk Amerika Serikat.
Seorang saksi, yang berada di pangkalan ketika serangan itu terjadi, mengatakan mendengar "ledakan tiba-tiba" dari tempat perlindungan bom.
Dia menambahkan bahwa kawah ledakan sedalam 10 meter dan ada kekhawatiran orang-orang berada di bawah puing-puing.
Baca juga: Rusia Beri Acaman ke Amerika, Mulai Ogah Jemput Astronot AS di Luar Angkasa hingga Jatuhkan ISS
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan Ukraina Berkomplot Gunakan Kelelawar untuk Sebarkan Patogen
Pihak berwenang setempat mengatakan 35 orang tewas dan 134 terluka di pangkalan militer, dalam apa yang digambarkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebagai "serangan teroris" terhadap perdamaian dan keamanan "di dekat perbatasan Uni Eropa-NATO."
Sejauh ini tidak ada laporan warga negara asing di antara korban, kata pejabat pertahanan Ukraina.
Serangan itu terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan rudal di kota timur laut Lutsk, hanya 70 mil dari perbatasan Polandia.
(Tribunnews.com/Yurika)