Pesawat Militer AS Jatuh saat Latihan NATO, Mengalami Kerusakan Besar
Pesawat militer Amerika Serikat (AS) jatuh di Norwegia, Jumat (18/3/2022), saat mengikuti latihan bersama NATO.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang tampaknya jatuh di Norwegia utara selama latihan NATO pada Jumat (18/3/2022), telah mengalami "kerusakan besar", menurut pihak berwenang di negara itu.
Dikutip dari CNN, pesawat tersebut diketahui mengangkut empat orang.
Pesawat MV-22B Osprey, yang ditugaskan di unit militer AS Pasukan Ekspedisi Marini II (MEF), sedang dalam misi pelatihan di Nordland, Norwegia Utara, kata Angkatan Bersenjata Norwegia.
Pada Sabtu (19/3/2022), Kepala Staf Polisi Nordland, Bent Arne Eilersten, mengatakan pada penyiar publik NRK, "Helikopter penyelamat telah melakukan pengamatan dan melihat kerusakan besar pada pesawat."
"Pada pukul 02.15 waktu setempat, Sabtu, kru darat mendekati area di mana pesawat berada."
Baca juga: Putin Disebut Penjahat Perang, Rusia Minta Amerika Serikat Berkaca: Tidak Berhak Berkata Seperti Itu
Baca juga: Rusia Ingatkan Amerika Ngaca Sebelum Sebut Putin Penjahat Perang: Mereka Suka Ngebom di Mana-mana
"Kami telah diberi tahu bahwa itu adalah pesawat AS dengan orang Amerika di dalamnya."
Ia mengatakan operasi penyelamatan sedang dilakukan meski cuaca buruk.
Hal ini berarti polisi dan kru penyelamat harus "memasuki area di darat" dan menggunakan mobil salju untuk mencapai tempat kejadian.
"Hujan, bahaya longsor, angin, dan jarak pandang yang pendek membuat operasi penyelamatan seperti itu banyak yang harus diperhatikan," ujarnya.
Hingga Sabtu pukul 02.00, polisi Norwegia belum melakukan kontak dengan pesawat tersebut, menurut kepolisian.
Otoritas Investigasi Keselamatan Norwegia dan Layanan Investigasi Kriminal Nasional akan tiba di Bod, utara Lingkaran Arktik, pada Sabtu untuk memulai penyelidikan mereka di bandara kota.
Karena cuaca buruk, kemungkinan besar mereka akan menuju lokasi kecelakaan pada Minggu (20/3/2022), menurut NRK.
Korps Marinir AS berterima kasih pada pihak berwenang Norwegia atas operasi penyelamatan, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami berterima kasih atas upaya mereka dan akan membantu dengan pencarian dan penyelamatan ini dengan segala cara yang memungkinkan."
Baca juga: Koordinasi dengan FBI, Bareskrim Polri Kejar Saifuddin Ibrahim ke Amerika Serikat
Baca juga: 1 Warga Negara Amerika Serikat Tewas akibat Serangan Rusia di Chernihiv Ukraina
Penyebab Sedang Diselidiki
Sebelumnya, pesawat militer AS dengan empat orang di dalamnya, dilaporkan menghilang pada Jumat, selama latihan militer NATO di Norwegia.
Korps Marinir AS mengatakan insiden itu adalah "kecelakaan", dan penyebabnya sedang diselidiki.
"Pesawat Osprey AS dilaporkan hilang pada pukul 18:26 (1726 GMT) di selatan Bodo Norwegia utara dalam cuaca buruk," bunyi pernyataan layanan darurat regional (HRS), Jumat, dilansir Kompas.com.
Empat orang kru tersebut mengikuti latihan militer Cold Response yang melibatkan 30.000 orang dari NATO dan negara-negara mitra.
Tim penyelamat yang mencari dari udara kemudian melihat tanda-tanda pesawat di daerah yang hilang, tetapi cuaca terlalu buruk bagi mereka untuk mendarat.
"Kami tidak berada di lokasi itu sendiri jadi kami tidak tahu apa-apa tentang empat orang yang ada di dalam pesawat."
"Tapi, kami tahu itu adalah lokasi kecelakaan," kata juru bicara HRS, Jan Eskil Severinsen, di saluran televisi NRK.
Cold Response 2022 bertujuan menguji bagaimana Norwegia mengelola bala bantuan sekutu di wilayahnya jika klausul pertahanan timbal balik NATO dilakukan.
Baca juga: Deplu Amerika Serikat Umumkan Sanksi terhadap 11 Pejabat Pertahanan Rusia
Baca juga: Amerika Serikat Ingatkan China Untuk Tidak Bantu Rusia
Latihan minggu ini dilakukan di tengah ketegangan tinggi antara Rusia dan NATO atas invasi Moskwa ke Ukraina.
Tetapi, latihan itu direncanakan jauh sebelum serangan itu dimulai pada 24 Februari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikut Latihan NATO, Pesawat Militer AS Dilaporkan Jatuh di Norwegia"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Tito Hilmawan)