Balas Sanksi Barat, Joe Biden Sebut Rusia Bakal Lancarkan Serangan Siber ke AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan, pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan menggunakan serangan siber yang menargetkan negaranya.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Pemerintah Biden telah memperkuat pertahanan siber AS, setelah serangkaian serangan ransomware menyerang negara ini pada musim panas lalu, di mana infrastruktur penting di AS menjadi sasaran serangan siber ini.
Serangan ransomware pada Juni 2021 lalu, memaksa pabrik yang dioperasikan perusahaan pengepakan daging terbesar di dunia, JBS asal Brasil menghentikan aktivitas bisnisnya. AS menduga serangan ransomware ini dilakukan oleh kelompok peretas asal Rusia.
Hal ini karena serangan siber yang menimpa JBS, terjadi selang beberapa minggu setelah pipa bahan bakar terbesar AS, Pipa Colonial di Pantai Timur AS yang menjadi target kelompok peretas yang berasal dari Rusia.
Selama pertemuan puncak Joe Biden dan Vladimir Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021 lalu, serangan ramsomware menjadi pembahasan.
Biden mengatakan pada saat itu kepada pemimpin Rusia, infrastruktur penting tertentu dilarang menjadi target serangan, dengan memberikan 16 daftar infrastruktur penting yang mencakup sektor bahan bakar hingga sistem pengairan.
Namun, dalam konferensi pers yang membahas pertemuan tersebut, Putin membantah Rusia bertanggung jawab terhadap serangan siber yang terjadi di AS dan mengklaim sebagia besar serangan siber di dunia merupakan ulah AS.
Pada bulan Juli tahun lalu, Biden telah menandatangani nota keamanan nasional yang mengarahkan pemerintahnya untuk mengembangkan sasaran kinerja keamanan siber untuk infrastruktur penting di AS, yang mencakup infrastruktur seperti listrik, pabrik kimia dan reaktor nuklir.