Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 20.000 Kendaraan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina Sejak Perang Dimulai

Penjaga Perbatasan Direktorat Regional Barat telah memastikan lewatnya 20.445 kendaraan yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina sejak dimulai

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Lebih dari 20.000 Kendaraan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina Sejak Perang Dimulai
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Komposer Addie MS memimpin penampilan orkestra saat aksi seruan damai di depan Kedutaan Besar Federasi Rusia, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Rabu, (30/3/2022). Aksi tersebut mengangkat tema Setangkai Kembang dan Satu Nyanyian dengan membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa versi bahasa Rusia dalam bentuk dukungan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Penjaga Perbatasan Direktorat Regional Barat telah memastikan lewatnya 20.445 kendaraan yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari lalu.

Pernyataan ini disampaikan layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina melalui pesan Telegram.

Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (1/4/2022), perlu dicatat bahwa kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan melintasi perbatasan negara dengan prosedur yang disederhanakan.

Pendaftarannya pun dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin.

Jumlah terbesar barang kemanusiaan ini datang dari Polandia dan Slovakia.

Sebelumnya, pemerintah Ukraina memutuskan untuk menyederhanakan semua prosedur bea cukai sebanyak mungkin.

Perlu diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Baca juga: Ratusan Tentara Rusia Dikabarkan Membelot ke Ukraina untuk Melawan Vladimir Putin

Berita Rekomendasi

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas