Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Rencana Cadangan yang Mungkin Dilakukan Rusia, Merebut Mariupol hingga Pisahkan Negara Barat

Rencana cadangan yang mungkin akan dilakukan Rusia untuk menaklukkan Ukraina. Apa saja?

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 5 Rencana Cadangan yang Mungkin Dilakukan Rusia, Merebut Mariupol hingga Pisahkan Negara Barat
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

"Saya mengharapkan pertempuran sengit sampai kemunduran terakhir perlawanan (Ukraina) dari Mariupol," kata Grinberg.

Baca juga: Dianggap Jadi Ancaman, Jerman dan Prancis akan Mengusir Puluhan Diplomat Asal Rusia

Baca juga: Disorot soal Serangan ke Ukraina, Menlu Rusia Singgung Invasi AS ke Irak, Libya dan Suriah

Di sebelah utara, ada dua wilayah Donbas dan Luhansk yang merupakan separatis pro-Moskow.

Jadi, merebut Mariupol akan memberi Rusia kendali atas sebagian besar wilayah di timur Ukraina.

Dengan merebut Mariupol, pasukan Rusia bisa "pergi ke utara untuk merebut sisa Donbas dan memiliki kontrol terus menerus di selatan Ukraina dan pantai Laut Azov," Pierre Razoux, Direktur Akademik Yayasan Mediterania untuk Studi Strategis, mengatakan pada AFP.

3. Merebut lebih banyak wilayah

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api skala besar di sebuah gudang makanan di Severodonetsk, wilayah Luhansk, yang hancur setelah penembakan Rusia.
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api skala besar di sebuah gudang makanan di Severodonetsk, wilayah Luhansk, yang hancur setelah penembakan Rusia. (STR / Layanan Pers Layanan Darurat Negara Ukraina / AFP)

Wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri - yang diakui merdeka oleh Rusia pada Februari - tak sepenuhnya dikuasai Moskow.

Moskow bersikeras bahwa mereka yang memisahkan diri harus memiliki otoritas administrasi penuh, dan mengendalikan dua wilayah itu sepenuhnya tampaknya menjadi tujuan utama invasi.

Berita Rekomendasi

"Perang masih jauh dari (kata) selesai dan masih bisa mengubah takdir Rusia jika militer mereka dapat melancarkan operasi yang sukses di Ukraina timur," ujar analis di Institute for the Study of War.

Rusia pada akhir pekan melancarkan serangan di pelabuhan barat Odessa dan sumber-sumber Barat tidak pernah mengecualikan serangan amfibi di kota itu, meskipun kemungkinannya kecil.

"Jika gencatan senjata diberlakukan berdasarkan prinsip 'pertahankan apa yang Anda pegang,' Rusia dapat mempertahankan kekuasaannya atas beberapa bagian baru Ukraina," kata Ivan U Klyszcz, kandidat doktor Hubungan Internasional di Universitas Tartu, Estonia.

Baca juga: Rusia Rebut dan Kuasai Rumah Sakit di Polohy, Wilayah Zaporizhzhia Ukraina

Baca juga: Warga Sipil Ukraina Dibantai Rusia, Bagaimana Cara Menuntut Putin atas Kejahatan Perang?

4. Mengulur waktu

Asap tebal terlihat di atas gedung-gedung selama kunjungan Menteri Luar Negeri Yunani ke pelabuhan Laut Hitam Odessa pada 3 April 2022. Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias tiba di Odessa, membawa bantuan kemanusiaan, yang akan dikirimkan ke Pemerintah Kotamadya.
Asap tebal terlihat di atas gedung-gedung selama kunjungan Menteri Luar Negeri Yunani ke pelabuhan Laut Hitam Odessa pada 3 April 2022. Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias tiba di Odessa, membawa bantuan kemanusiaan, yang akan dikirimkan ke Pemerintah Kotamadya. (GEORGE VITSARAS / ANA-MPA/POOL / AFP)

Invasi ke Ukraina terbukti telah banyak menimbulkan kerugian untuk Rusia, mulai dari tewasnya pasukan hingga kehancuran perangkat keras militer.

Analis militer telah mencatat bahwa rancangan musim semi Rusia dimulai pada 1 April.

Sementara Moskow menegaskan wajib militer tak dikirim ke Ukraina, rekrutan baru dapat memasuki medan pertempuran begitu mereka menandatangani kontrak dan dilatih.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas