Arab Saudi Kini Bolehkan Pemegang Visa Schengen Tunaikan Ibadah Umrah
Para pemegang visa Schengen kini boleh menunaikan ibadah umrah tanpa harus memiliki visa Arab Saudi terlebih dulu.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Pemerintah Arab Saudi menerbitkan aturan baru membolehkan para pemegang visa Schengen menunaikan ibadah umrah tanpa harus memiliki visa Arab Saudi terlebih dulu.
Menurut laporan situs Schengen Visa Info, kebijakan baru ini diambil Pemerintah Arab setelahmulai mengaktifkan kembali skema visa on arrival bagi para pemegang visa Schengen.
Dengan aturan baru tersebut, para pemilik visa Schengen kini bisa dengan mudah memasuki wilayah Arab Saudi.
Sebagai tambahan, visa Schengen merupakan visa khusus yang dapat digunakan pelancong untuk melakukan kunjungan wisata atau bisnis ke negara-negara di “Schengen Area” selama periode waktu tertentu.
Zona Schengen sendiri mengacu pada beberapa negara Eropa yang masuk dalam perjanjian Schengen, meliputi 22 negara Uni Eropa dan 4 negara anggota perdagangan bebas Eropa.
Baca juga: Aceh Rencana Buka Umrah dengan Kapal Pesiar pada 2023: Bakal Jadi Yang Pertama di Indonesia
Kebijakan ini pun tak hanya berlaku bagi pemilik visa Schengen saja, nantinya para pemilik visa AS dan Inggris yang telah memenuhi syarat juga diperbolehkan memasuki wilayah Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah.
Baca juga: Garuda Kembali Layani Penerbangan Umrah 1 Kali Seminggu dari Juanda Surabaya
Meski pemerintah Arab Saudi telah memberikan kemudahan akses umrah, namun pihaknya tetap memperketat aturan pembatasan COVID-19. Dimana nantinya para calon jamaah diwajbkan untuk memakai masker saat berada di kawasan Masjidil Haram.
Baca juga: Kuota Haji Belum Diumumkan, Presiden Diminta Lobi Arab Saudi
Selain itu Kementerian Haji dan Umrah juga menghibau agar semua orang yang akan memasuki wilayah Arab, untuk terlebih dahulu melakukan reservasi umrah melalui aplikasi Eatmarna.
Nantinya jamaah yang tak kunjung memasuki wilayah Arab Saudi dalam waktu maksimal enam jam dari pemesanan, maka reservasi umrah jamaah tersebut secara otomatis akan dibatalkan.
Hal ini juga berlaku bagi seseorang dinyatakan positif akibat mengidap penyakit Covid-19 sebelum mereka masuk wilayah Saudi. Beragam cara ini dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk dapat melacak pergerakan para calon jamaah umrah diwilayahnya.