Sosok Katerina dan Mariya, Dua Putri Putin yang Terancam Kena Sanksi UE, Mantan Penari Akrobatik
Dua putri Presiden Rusia Vladimir Putin terancam menghadapi sanksi dari Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Namun Dmitry Peskov, yang saat itu menjabat sekretaris pers pemerintah tidak membenarkan maupun menyangkal kabar ini.
Tikhonova memegang jabatan akademis yang sukses menjalankan proyek-proyek yang didanai publik di Universitas Negeri Moskow, dan membantu mengarahkan rencana $1,7 miliar untuk memperluas kampusnya.
Tikhonova juga aktif di luar universitas.
Dia telah berkompetisi selama bertahun-tahun sebagai penari rock'n'roll akrobatik.
Pada 2013, dia dan pasangan penarinya berada di urutan kelima dalam acara kejuaraan dunia di Swiss.
Sanksi Tambahan untuk Rusia
Awal pekan ini, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kekejaman Rusia di Bucha "tidak bisa dan tidak akan dibiarkan tanpa jawaban".
Terbaru, Uni Eropa mengusulkan sanksi untuk melarang pembelian batu bara Rusia, mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan UE, dan menangguhkan perdagangan senilai hampir 20 miliar poundsterling.
Uni Eropa sebenarnya terbagi dalam memutuskan embargo terhadap energi Rusia.
Ini karena beberapa negara anggota masih sangat bergantung terhadap gas alam dari negara pimpinan Putin itu.
Kendati demikian, von der Leyen menekankan bahwa Eropa harus mencari sumber energi alternatif.
Dia mengatakan, sanksi terhadap empat bank utama Rusia, termasuk yang terbesar kedua, VTB, akan membuat Moskow "benar-benar terputus dari pasar".
Baca juga: Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah
Baca juga: Ini Alasan Rusia Sebut Mayat-mayat yang Tergeletak di Jalanan Kota Bucha Ukraina adalah Rekayasa
Ia menambahkan, sanksi lebih lanjut akan menyasar komputer kuantum dan peralatan transportasi untuk "menurunkan basis teknologi dan kapasitas industri Rusia".
Jerman mengesampingkan embargo langsung terhadap gas, artinya keputusan di seluruh UE tidak dapat disetujui dengan suara bulat.
Sementara itu, AS diperkirakan akan mengumumkan paket sanksi baru yang menyasar investasi Rusia.
Langkah-langkah baru juga akan menargetkan perusahaan milik negara Rusia dan lembaga keuangan utama.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)