Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei: Mayoritas Orang Indonesia Memandang China Sebagai Ancaman, Jepang Disambut Baik

Menurut Ben, Pemerintah Australia tidak perlu terlalu khawatir tentang menurunnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Australia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei: Mayoritas Orang Indonesia Memandang China Sebagai Ancaman, Jepang Disambut Baik
Pixabay/SW1994
Bendera China 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajak pendapat baru yang dilakukan oleh Lowy Institute menemukan orang Indonesia semakin waspada terhadap Australia.

Sementara memandang China sebagai ancaman keamanan utama negara mereka.

Survei Lowy Institute yang baru dirilis pekan ini, melibatkan 3.000 responden orang Indonesia, merupakan jajak pendapat terbesar yang pernah dilakukan oleh lembaga "think tank" ini di Indonesia selama lebih dari satu dekade.

Hanya 55 persen responden yang disurvei menyatakan kepercayaan terhadap Australia. Jumlah ini menurun tajam sebanyak 20 poin dibandingkan dengan survei pada tahun 2011.

Namun sikap skeptisisme yang berkembang di kalangan warga Indonesia tidak hanya terbatas pada Australia.

Baca juga: Presiden China Prediksi Butuh Waktu Puluhan Tahun Perbaiki Ekonomi Global Imbas Invasi di Ukraina

Survei menemukan adanya penurunan kepercayaan yang signifikan terhadap beberapa kekuatan regional dan global termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.

Sebanyak 56 persen responden mengaku mempercayai Amerika Serikat, turun 16 poin dibandingkan 2011.

Berita Rekomendasi

Sebagian besar orang Indonesia masih menyambut baik Jepang, yaitu sebesar 65 persen responden, meski ini juga turun 15 poin dibandingkan survei sebelumnya.

Hanya 42 persen responden yang mengatakan mereka mempercayai China, turun 18 poin sejak 2011.

China bahkan menggeser Malaysia sebagai negara yang paling diidentifikasi oleh orang Indonesia sebagai negara yang berpotensi bertindak agresif.

Hampir setengah dari responden mengatakan China akan menimbulkan ancaman keamanan dekade mendatang.

Ada juga tingkat kepercayaan yang rendah terhadap Presiden China Xi Jinping , yaitu hanya 34 persen, setara dengan diktator Korea Utara Kim Jong Un.

PM Australia, Scott Morrison juga dinilai buruk, karena hanya 38 persen orang Indonesia yang menyatakan kepercayaan terhadapnya, sementara pemimpin regional lainnya hanya mendapat tanggapan yang sedikit lebih baik.

Orang Indonesia waspada konflik regional

Analis Indonesia dari Lowy Institute, Ben Bland mengatakan meski kekhawatiran utama orang Indonesia adalah keamanan internal, termasuk ketahanan pangan, pandemi COVID-19, dan gerakan separatis, hasil survei menunjukkan adanya kekhawatiran yang meningkat jika Indonesia mungkin dapat terseret dalam konflik regional antara negara-negara besar telah meningkat.

"Ada perasaan mereka kurang percaya pada kekuatan negara besar. Mungkin mereka melihat konflik kekuatan besar ini berpotensi merusak stabilitas domestik yang diinginkan orang Indonesia," katanya.

Menurut Ben, Pemerintah Australia tidak perlu terlalu khawatir tentang menurunnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Australia.

Ia menyebut meningkatnya kecurigaan dan kewaspadaan terhadap negara-negara lain mungkin dipengaruhi oleh ketidakpastian akibat dari pandemi global.

Namun Ben mengatakan hasil jajak pendapat ini menunjukkan publik Indonesia, seperti halnya para pemimpin politiknya, tetap mewaspadai kemungkinan terseret ke dalam blok regional yang bertujuan untuk mengimbangi kekuatan China dan membatasi perilaku agresif negara itu.

"Kekhawatiran saya yang lebih utama yaitu Pemerintah Australia sangat bergantung pada pandangan Amerika Serikat tentang upaya mengimbangi China dan melihat kawasan ini direbut dan dibagi menjadi beberapa kubu," katanya.

"Seringkali ada pandangan di Australia bahwa Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya pada akhirnya akan berhadapan dengan China," jelas Ben.

"Apa yang ditunjukkan oleh data survei ini adalah orang Indonesia menolak segala upaya untuk memaksa mereka masuk ke kubu tertentu," ujarnya.

"Hal ini menunjukkan opini publik sejalan dengan kebijakan pemerintah dan prinsip non-blok mereka yang dipegang teguh," papar Ben.

Sumber: ABC Australia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas