Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Ancam Jatuhkan Sanksi ke China jika Dukung Perang Rusia di Ukraina

Amerika Serikat (AS) mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap China jika Beijing mendukung perang Rusia di Ukraina.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in AS Ancam Jatuhkan Sanksi ke China jika Dukung Perang Rusia di Ukraina
AFP
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman memberikan konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Maroko pada 8 Maret 2022. - AS memperingatkan sanksi terhadap China jika mendukung invasi Rusia. 

Lebih dari 5.000 warga sipil, termasuk 210 anak, telah menjadi korban pemboman dan pertempuran di jalanan.

Boichenko mengatakan pasukan Rusia membom rumah sakit, di mana 50 orang tewas terbakar di sebuah rumah sakit.

Lebih dari 90 persen infrastruktur kota telah hancur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (ke-3) berdiri di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (ke-3) berdiri di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Serangan di kota selatan yang strategis di Laut Azov telah memutus pasokan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan, serta menghancurkan rumah dan bisnis.

Para pejabat pertahanan Inggris mengatakan 160.000 orang masih terjebak di kota itu, yang berpenduduk 430.000 sebelum perang.

Konvoi bantuan kemanusiaan yang didampingi oleh Palang Merah telah berusaha selama berhari-hari tanpa hasil untuk masuk ke kota.

Sementara itu, di utara, pihak berwenang Ukraina mengatakan mayat sedikitnya 410 warga sipil telah ditemukan di kota-kota sekitar Kyiv.

Berita Rekomendasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan hal itu sebagai kampanye pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan Rusia.

Beberapa korban disebut ditembak dari jarak dekat dengan tangan terikat.

Baca juga: Pasukan Rusia Dituding Menggali Parit di Zona Radioaktif yang Terlarang di Chernobyl

Baca juga: Tangis Pejabat Ukraina Ungkap 2 Gadis Diperkosa Tentara Rusia, Rambut Ditarik, Diseret dari Basement

Di sebuah pemakaman di Kota Bucha, timur laut Kyiv, para pekerja mulai memuat lebih dari 60 mayat yang tampaknya dikumpulkan selama beberapa hari terakhir ke dalam truk pengiriman bahan makanan untuk dikirim ke tempat penyelidikan lebih lanjut.

Zelenskyy menuduh Rusia mengganggu penyelidikan internasional terhadap kemungkinan kejahatan perang dengan memindahkan mayat dan mencoba menyembunyikan bukti lain di Bucha.

"Kami memiliki informasi bahwa pasukan Rusia telah mengubah taktik dan mencoba untuk memindahkan orang-orang yang tewas, orang-orang Ukraina yang tewas, dari jalan-jalan dan ruang bawah tanah wilayah yang mereka duduki," katanya dalam pidatonya.

"Ini hanya upaya untuk menyembunyikan bukti dan tidak lebih," lanjutnya.

Beralih dari bahasa Ukraina ke bahasa Rusia, Zelenskyy mendesak orang Rusia untuk menghadapi mesin represif Rusia alih-alih disamakan dengan Nazi selama sisa hidup mereka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas