Setelah Invasi Ukraina, Rusia Ingatkan Finlandia Bisa Jadi Target Berikutnya
Finlandia mengumumkan melakukan peningkatan 2,2 miliar euro atau Rp34,4 triliun untuk pendanaan militer mereka.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Setelah Ukraina jadi sasaran militer, kini Rusia mulai memperingatkan Finlandia.
Ukraina dan Finlandia merupakan negara tetangga Rusia.
Rusia memperingatkan Finlandia agar membatalkan rencananya yang ingin bergabung NATO.
Kalau tidak, Rusia akan melakukan “aksi balasan”.
Sama seperti yang terjadi dengan Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komite Internasional Dewan Federasi (Senat) Rusia Vladimir Dzhabarov, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah
Dzhabarov menanggapi wacana bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO.
Dua negara Skandinavia ini adalah mitra dekat pakta pertahanan tersebut walaupun tidak berstatus anggota, ikut dalam latihan militer gabungan di Norwegia pada Maret-April 2022.
Khusus untuk Finlandia, statusnya sebagai negara tetangga Rusia membuat Dzhabarov memberikan respons keras.
Ia meyakini bahwa Finlandia akan menjadi “target” Rusia bila bergabung dengan NATO.
“Jika pemerintahan Finlandia melakukannya (gabung NATO), itu akan menjadi kesalahan strategis,” kata Dzhabarov dikutip RIA Novosti.
“Finlandia, yang sukses berkembang selama ini berkat kemitraan perdagangan dan ekonomi dengan Rusia, akan menjadi target. Saya pikir itu akan menjadi tragedi mengerikan bagi seluruh rakyat Finlandia,” imbuhnya.
Diskusi tentang keanggotaan NATO di Helsinki semakin panas usai Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Pemerintah Finlandia disebut akan menentukan keputusan bergabung dengan NATO pada musim gugur tahun ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengaku akan menerima dengan terbuka jika Finlandia dan Swedia ingin gabung NATO.
Mengingat bergabungnya dua negara itu bisa memicu kemarahan Vladimir Putin, Stoltenberg mengaku NATO akan memberi “jaminan keamanan” dalam periode jelang bergabungnya mereka.
Namun, politikus asal Norwegia ini enggan memerinci lebih jauh seperti apa jaminan keamanannya.
“Kami yakin akan menemukan cara mengatasi kekhawatiran yang ada selama waktu antara pengajuan (keanggotaan) dengan ratifikasi final,” kata Stoltenberg dikutip Associated Press.
Finlandia Langsung Borong Senjata
Finlandia akhirnya menanggapi ancaman Rusia jika mereka memilih untuk bergabung dengan NATO.
Negara Skandinavia itu memutuskan meningkatkan dana militer mereka untuk 4 tahun ke depan.
Finlandia mengumumkan melakukan peningkatan 2,2 miliar euro atau Rp34,4 triliun untuk pendanaan militer mereka.
Dikutip dari BBC, Kamis (7/4/2022), tambahan dana itu akan digunakan untuk membayar tambahan ratusan tentara profesional, keamanan pertahanan yang lebih baik dan persenjataan termasuk rudal dan amunisi.
Finlandia saat ini memiliki perbatasan sejauh 1,340 km dengan Rusia.
Penyerangan Rusia ke Ukraina meningkatkan dukungan agar Finlandia bergabung dengan NATO.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa penyerangan Ukraina membuat Finlandia harus serius mempertimbangkan sikap dan pendekatan terhadap penyelarasan militer.
Selain itu memutuskan dengan hati-hati tetapi cepat selama musim semi ini.
Departemen Pertahanan Finlandia, Timo Kivinen pun mengatakan, invasi Rusia telah menggarisbawahi pentingnya memiliki kesiapan operasional yang cepat.
Hal itu terlepas dari perdebatan keanggotaan NATO dan investasi militer yang segera dimulai.
Sebelumnya, pada Februari lalu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zarakhova telah memberikan ancaman jika Finlandia dan Swedia memilih bergabung NATO.
“Aksesi mereka ke NATO dapat memiliki konsekuensi yang merugikan dan akan ada beberapa konsekuensi militer dan politik,” ujarnya.
Sumber: Associated Press/Kompas.TV