Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina
Media besar AS dan Inggris menutupi fakta Batalyon Azov mengadopsi manifesto Nazi, cara kerja dan lambang-lambangnya.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Ini pernyataan Avakov yang dikritik kepala rabi Ukraina, Yaakov Bleich pada November 2014. Bleich mengatakan Avakov terus menunjuk orang-orang dengan reputasi dan ideologi yang dipertanyakan yang tercemar fasisme dan ekstremisme sayap kanan.
Terakhir, publikasi Times of London pada 30 Maret. Kisahnya dibuka deskripsi emosional dari pemakaman seorang tentara Azov yang tewas dalam pertempuran di luar Kiev.
Mereka juga mengabaikan ikonografi Nazi karena mungkin berakar pada "iman pagan asli" Ukraina, meskipun mereka mengakui, symbol popular Azov, Wolfsangel, juga digunakan Nazi Jerman.
“Kami adalah patriot tetapi kami bukan Nazi,” adalah kutipan yang dikaitkan dengan perwira Azov Yevgenii Vradnik. Kutipan itu dijadikan judul cerita Times of London.
Menjelang akhir, Times mengutip pernyataan seorang komandan Azov di Mariupol, yang menuduh Rusia sebagai “Nazi sejati abad ke-21.”
Times masih memasukkan sikap dan aneka pujian para anggota Azov terhadap roket anti-tank NLAW yang dikirimkan Inggris ke Ukraina.
Dari publiksi terbaru itu, Malic mengajak audiens membandingkan faktanya dengan beberapa liputan tentang Azov sebelum 2022.
Liputan Lama Majalah Time
Pada Januari 2021, majalah TIME menyebut mereka sebagai milisi yang telah “melatih dan mengilhami supremasi kulit putih dari seluruh dunia.”
“Azov lebih dari sekadar milisi. Ia memiliki partai politiknya sendiri; dua penerbit; perkemahan musim panas untuk anak-anak; dan pasukan sendiri yang dikenal sebagai milisi nasional, yang berpatroli di jalan-jalan kota Ukraina bersama polisi,” tulis TIME.
Majalah top Amerika itu mencatat Azov memiliki sayap militer dengan setidaknya dua pangkalan pelatihan dan gudang senjata yang luas, dari drone dan kendaraan lapis baja hingga artileri.
Mereka juga mengutip kata-kata Olena Semenyaka, tokoh kehumasan Azov selama tur 2019 di Cossack House.
Misi kelompok itu kata Olena Semenyaka adalah membentuk koalisi kelompok sayap kanan di seluruh dunia barat. Tujuan akhirnya mengambil alih kekuasaan di seluruh Eropa.
Sebelum peristiwa Maidan 2014, Biletsky memimpin Patriot Ukraina. Kelompok ini dikenal Neo-Nazi, yang manifestonya mengambil narasinya langsung dari ideologi Nazi. Itu ditulis TIME di hasil liputannya.