Presiden Rajapaksa Reshuffle Kabinetnya untuk Atasi Krisis Ekonomi Sri Lanka, Kakaknya Tetap Jadi PM
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menunjuk 17 menteri kabinet baru saat dia dan keluarga besarnya berusaha menyelesaikan krisis ekonomi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
Sri Lanka berada di ambang kebangkrutan, dengan hampir $7 miliar dari total $25 miliar utang luar negerinya akan dibayarkan tahun ini.
Baca juga: Sri Lanka Desak Warganya di Luar Negeri Bantu Kirim Uang, Ekspatriat Malah Beri Respon Negatif
Kekurangan devisa yang parah berarti negara tersebut kekurangan uang untuk membeli barang-barang impor.
Orang-orang telah mengalami kekurangan kebutuhan pokok selama berbulan-bulan seperti makanan, gas untuk memasak, bahan bakar dan obat-obatan, mengantre berjam-jam untuk membeli persediaan yang sangat terbatas yang tersedia
Pekan lalu, pemerintah mengatakan sedang menangguhkan pembayaran pinjaman luar negeri sambil menunggu pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Menteri Keuangan Sri Lanka Ali Sabry dan para pejabat berangkat untuk melakukan pembicaraan dengan IMF pada hari Minggu.
IMF dan Bank Dunia mengadakan pertemuan tahunan di Washington minggu ini.
(Tribunnews.com/Ca)