Zelenskyy Minta Portugal Kirimkan Tank, APC dan Rudal Anti-Kapal
Zelenskyy telah meminta Portugal untuk membantu Ukraina dengan mengirimkan tank Leopard, kendaraan pengangkut personel lapis baja, dan rudal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta Portugal untuk membantu Ukraina dengan mengirimkan tank Leopard, kendaraan pengangkut personel lapis baja, dan rudal anti-kapal Harpoon.
Seperti yang disampaikannya dalam pidato videonya kepada parlemen Portugis pada Kamis kemarin.
"Ketika kami meminta bantuan kepada negara-negara di dunia bebas, kami mengatakan hal-hal yang sederhana dan jelas, kami membutuhkan senjata untuk melindungi diri kami dari invasi brutal Rusia yang sama jahatnya dengan invasi Nazi 80 tahun yang lalu," kata Zelenskyy.
"Tank macan tutul, pengangkut personel lapis baja, rudal anti-kapal Harpoon inilah yang anda miliki dan apa yang dapat anda bantu untuk melindungi kebebasan dan peradaban Eropa. Karena itu, saya meminta negara anda untuk memberi kami bantuan ini," ujarnya.
Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (22/4/2022), Zelenskyy juga menekankan pentingnya tekanan sanksi terhadap Rusia dan meminta Portugal untuk mendukung embargo minyak dan sanksi terhadap semua bank Rusia.
"Karena hanya sanksi yang dapat memaksa Rusia untuk mencari perdamaian dan melucuti sumber daya mesin militer Rusia," tegas Zelenskyy.
Selain itu, Zelenskyy mencatat perlunya perusahaan-perusahaan Eropa yang 'berprinsip', sehingga mereka semua meninggalkan pasar Rusia dan berhenti mendukung kekuatan agresor dengan pajak mereka.
Baca juga: 50 Hari Bertahan dari Serangan Rusia, Presiden Zelenskyy Berterima Kasih pada Rakyat
"Mengapa Rusia memulai perang? Penaklukkan Ukraina adalah langkah pertama untuk membangun kontrol atas Eropa Timur, untuk menghancurkan demokrasi di wilayah kami. Ukraina adalah dan tetap menjadi andalan proses demokrasi di wilayah kami," jelas Zelenskyy.
Ia kemudian menambahkan bahwa Rusia membawa kematian dan kediktatoran ke Ukraina.
"Dan setelah Ukraina, mereka akan mencoba membawa semuanya ke Moldova, Polandia, Georgia, negara-negara Baltik, Kazakhstan, dan negara-negara lain yang dapat mereka 'jangkau'," kata Zelenskyy.