Kalahkan Marine Le Pen, Emmanuel Macron Kembali Terpilih Jadi Presiden Prancis
Emmanuel Macron memenangkan pemilihan presiden Prancis, mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen, dengan mendapatkan 58,55% suara.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Emmanuel Macron telah memenangkan pemilihan Presiden Prancis.
Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen selama pemilihan putaran kedua, Minggu (24/4/2022).
Mengutip CNN, Macron mendapatkan 58,55% suara hari Minggu, menjadikannya pemimpin Prancis pertama yang terpilih kembali dalam 20 tahun.
Dia dan Le Pen maju ke putaran kedua setelah masing-masing finis di posisi pertama dan kedua, di antara 12 kandidat yang maju ke putaran pertama pada 10 April.
Sementara kontes tersebut merupakan pertandingan ulang pemilihan Presiden Prancis 2017.
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilpres Perancis: Emmanuel Macron Kalahkan Pesaingnya
Baca juga: Bagaimana Marine Le Pen Satukan Yahudi dan Muslim Prancis Soal Daging Halal
Pada putaran pertama, kandidat sayap kiri dan sayap kanan menyumbang lebih dari 57% surat suara.
Tingkat abstain pemilih untuk putaran kedua adalah 28%, menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, tertinggi untuk putaran kedua sejak 2002.
Dalam pidato kemenangannya, Macron bersumpah untuk menjadi presiden bagi setiap rakyatnya.
Dia kemudian berterima kasih kepada para pendukungnya dan mengakui bahwa banyak orang, seperti pada tahun 2017, memilih dia hanya untuk memblokir sayap kanan ekstrim.
Macron mengatakan bahwa masa jabatan keduanya tidak akan menjadi kelanjutan dari yang pertama, berkomitmen untuk mengatasi semua masalah Prancis saat ini.
Baca juga: Sosok Marine Le Pen, Lawan Emmanuel Macron dalam Pemilihan Presiden Prancis 2022
Baca juga: Hengkang dari Moscow, Bank Prancis Societe Generale Resmi Akhiri Bisnisnya di Rusia
Dia juga berbicara kepada mereka yang mendukung Le Pen secara langsung, dengan mengatakan bahwa dia, sebagai presiden, harus menemukan jawaban atas kemarahan dan ketidaksepakatan yang membuat mereka memilih sayap kanan.
"Itu akan menjadi tanggung jawab saya dan orang-orang yang mengelilingi saya," kata Macron.
Le Pen menyampaikan pidato konsesi dalam waktu setengah jam dari proyeksi pertama, berbicara kepada para pendukungnya yang berkumpul di sebuah paviliun di Bois de Boulogne barat Paris.
"Angin kebebasan yang hebat bisa saja bertiup di negara kita, tetapi kotak suara memutuskan sebaliknya," kata Le Pen.
Namun, Le Pen mengakui fakta bahwa sayap kanan tidak pernah tampil sebaik itu dalam pemilihan presiden.
Dia menyebut hasil itu bersejarah dan "kemenangan cemerlang" yang menempatkan partai politiknya, National Rally, dalam posisi yang sangat baik untuk pemilihan parlemen bulan Juni.
"Permainan belum selesai," kata Le Pen.
(Tribunnews.com/Yurika)