Badai Pasir Selimuti Irak, Ratusan Warga Dirawat di RS, Bandara Baghdad Tangguhkan Penerbangan
Ratusan warga Irak dilarikan ke rumah sakit dengan masalah pernapasan, saat badai pasir tebal menyelimuti negara itu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan warga Irak dilarikan ke rumah sakit dengan masalah pernapasan, saat badai pasir tebal menyelimuti negara itu.
Ini merupakan badai pasir kelima yang melanda Irak dalam sebulan.
Bandara Baghdad pun menangguhkan penerbangan selama beberapa jam saat badai pasir berlangsung.
Dilansir The Guardian, media pemerintah Irak melaporkan pihak berwenang mendesak warga untuk tinggal di dalam rumah.
Baca juga: Diperkirakan 3.000 Orang Melarikan Diri dari Bentrokan Bersenjata di Irak Utara
Baca juga: Baghdad Kecam Invasi Pasukan Turki ke Wilayah Kurdi Irak
Warga Irak terbangun dan melihat selimut tebal debu menutupi jalan dan bangunan dengan lapisan tipis berwarna oranye.
Jarak pandang rendah dan pengemudi menyalakan lampu mobil untuk melihat jalan.
Penerbangan dibuka sore hari
Penerbangan yang dijadwalkan berangkat semalam dan Kamis pagi (5/5/2022) ditunda.
Mereka melanjutkan pada sore hari, ketika debu mulai hilang.
Irak rentan terhadap badai pasir musiman, sejenis badai debu di daerah gurun.
Tetapi para ahli dan pejabat meningkatkan kewaspadaan atas frekuensinya dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka menyebut bahwa situasi diperburuk oleh rekor curah hujan yang rendah, penggurunan, dan perubahan iklim.
Baca juga: Saksi Mengaku Lihat Terdakwa Berbaiat ke Pimpinan ISIS Al-Baghdadi, Munarman Bantah
Namun, Azzam Alwash, kepala organisasi nirlaba Nature Irak, memperingatkan bahwa perubahan iklim tidak memberikan gambaran keseluruhan.
Menurutnya, praktik pertanian yang tidak tepat dan salah urus sumber daya air juga ikut berkontribusi pada masalah tersebut.
“Perubahan iklim telah menjadi alasan bagi para pejabat untuk menghindari tanggung jawab karena tidak mengambil tindakan selama 20 hingga 40 tahun terakhir,” katanya.
“Ini adalah masalah kebijakan.”
Baca juga: Pengeboman Baghdad: 35 Tewas dalam Serangan di Pasar Irak yang Padat
Sumber daya air menurun 30 tahun mendatang
Bank Dunia telah memperingatkan bahwa Irak dapat mengalami penurunan 20% dalam sumber daya air pada tahun 2050.
Issa al-Fayad, seorang pejabat di Kementerian Lingkungan mengatakan, Irak dapat menghadapi 272 hari badai pasir dalam setahun dalam beberapa dekade mendatang.
Sedikitnya 700 orang mencari perawatan medis di Provinsi Anbar, Irak barat, dan puluhan lainnya di Provinsi Kirkuk.
Di Rumah Sakit Sheikh Zayed, Baghdad, orang-orang berbaris di luar ruang gawat darurat.
Staf menyiapkan lebih banyak obat-obatan karena prakiraan cuaca memperkirakan badai akan berlanjut sepanjang Mei.
Ayat Haitham, seorang perawat, sibuk merawat pasien.
Ia mencoba meyakinkan semua obat yang digunakan untuk mengobati kesulitan bernapas dan oksigen tersedia dalam jumlah besar.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)