Donor Internasional di Polandia Kumpulkan 6,5 Miliar Dolar AS untuk Ukraina
Konferensi Donor Internasional Tingkat Tinggi untuk Ukraina telah berhasil mengumpulkan 6,5 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Konferensi Donor Internasional Tingkat Tinggi untuk Ukraina telah berhasil mengumpulkan 6,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk membantu Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki, saat mengumumkan hasil Konferensi Donor untuk Ukraina.
Ia menyuarakan jumlah yang dikumpulkan, yang diumumkan oleh pemerintah asing, organisasi internasional dan perusahaan swasta.
Baca juga: POPULER Internasional: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia | Isu Alih Kekuasaan Putin
"Saya baru saja menerima informasi tentang jumlah akhir dan saya sangat senang mengumumkan bahwa kita semua telah mengumpulkan 6,5 miliar dolar AS," kata Morawiecki, saat berita itu disambut oleh tepuk tangan meriah dari mereka yang menghadiri acara tersebut.
Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (6/5/2022), Morawiecki pun meminta para peserta untuk terus mendukung Ukraina dan Pahlawan Ukraina yang kini mengawal Eropa.
Perlu diketahui, Konferensi Donor Internasional Tingkat Tinggi untuk Ukraina berlangsung di Warsawa, Polandia, pada Kamis kemarin.
Baca juga: Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal, Disebut Jadi Propaganda Ukraina
Event ini diprakarsai oleh Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, serta mengangkat tema mengenai dana untuk kebutuhan kemanusiaan yang meningkat di Ukraina.
Dengan demikian, Polandia dan Swedia berusaha untuk memobilisasi janji substansial untuk mendukung respons kemanusiaan PBB di Ukraina dan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut demi mendukung upaya Ukraina dalam menangani tantangan ekonomi yang diciptakan oleh perang.
Konferensi tersebut tentu saja melibatkan mitra dari Uni Eropa (UE) yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.