Austria Tegaskan Mereka Netral, Belum Ingin Jadi Anggota NATO
Stockholm dan Helsinki secara resmi mengumumkan niat bergabung ke blok militer NATO pada Minggu (15/5/2022).
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Austria tegaskan mereka tetap tidak akan mengubah status negaranya sebagai negara bukan anggota NATO.
Wina juga tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota NATO dalam waktu dekat. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg di Brussel, Senin (16/5/2022).
Ditanya sikapnya terhadap niat Swedia dan Finlandia untuk bergabung blok militer, Schallenberg mengatakan dia "sepenuhnya menghormati" keputusan Helsinki dan Stockholm.
Tetapi menambahkan itu keputusan mereka dan bukan milik kita. “Austria akan terus menjadi negara netral,” katanya.
Namun, dia menggambarkan langkah yang diambil oleh Swedia dan Finlandia sebagai sinyal kuat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menunjukkan kebijakan Moskow cacat.
Baca juga: Presiden Erdogan Tegaskan Tak Ingin NATO Tampung Pelindung “Musuh” Turki
Baca juga: Swedia Ingin Gabung NATO, Tapi Menolak Jadi Markas Senjata Nuklir dan Pangkalan Militer Aliansi
Baca juga: Finlandia Menyatakan Setuju Gabung NATO, Apa Artinya? Bagaimana Ancaman Rusia?
“(Putin) membuat NATO lebih relevan dan (apa) yang dia capai adalah (memaksa) dua negara untuk bergabung NATO,” kata menteri Austria itu.
Stockholm dan Helsinki secara resmi mengumumkan niat bergabung ke blok militer NATO pada Minggu (15/5/2022).
Moskow telah berulang kali memperingatkan mereka harus menanggapi jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO.
Rusia mengatakan Moskow menganggap ekspansi NATO sebagai ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Menyusul perkembangan tersebut, Putin mengatakan Moskow “tidak memiliki masalah” dengan salah satu dari kedua negara yang bergabung dengan NATO.
Sementara itu, Schallenberg meminta UE untuk tetap bersatu dalam hal sanksi anti-Rusia dan "menjelaskan" ke Moskow biaya serangannya terhadap Ukraina mahal
Menteri mengakui anggota UE tidak benar-benar melihat secara langsung putaran sanksi berikutnya, tetapi mengatakan UE “sejauh ini berhasil menunjukkan citra persatuan yang luar biasa.
Diplomat top Austria juga mendesak Brussel untuk melawan pengaruh Rusia di Balkan saat ia memperingatkan kemampuan Moskow untuk mengacaukan kawasan itu.
“Adalah tugas geostrategis kami yang paling penting untuk memastikan model nilai dan kehidupan Eropalah yang (berlaku),” katanya.
Ia menambahkan tidak ada kekosongan dalam politik dan itu dapat menjadi salah satu model nilai mereka.
Perkembangan lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi mengapa mereka lebih fokus ke Ukraina daripada Finlandia dan Swedia.
“Kami tidak memiliki sengketa teritorial dengan Finlandia atau Swedia. Ukraina berpotensi menjadi anggota NATO, dan dalam hal ini Rusia akan memiliki sengketa wilayah, yang akan membawa risiko besar bagi benua,” kata Peskov.
Dia mengacu pada situasi di sekitar Krimea, yang sebagian besar memilih untuk berpisah dengan Ukraina dan menjadi bagian dari Rusia selama referendum pada 2014.
Namun, Kiev telah menyebut semenanjung – yang memiliki mayoritas berbahasa Rusia – “wilayah pendudukan” dan telah bersumpah untuk akhirnya mengembalikan kendali atasnya.
Memastikan Ukraina menjadi negara netral, yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO telah ditegaskan Moskow sebagai salah satu alasan utama operasi militer mereka.
Tetapi Moskow masih memantau kemungkinan perluasan NATO terbaru “dengan cara yang paling teliti” untuk mengevaluasi konsekuensinya bagi keamanan nasional Rusia.
“Kami tidak yakin masuknya Swedia dan Finlandia (yang berbagi perbatasan darat 1.340 kilometer (832 mil) dengan Rusia) akan entah bagaimana memperkuat dan meningkatkan arsitektur keamanan di benua kami,” kata Peskov.
Swedia dan Finlandia tetap berada di luar blok pimpinan AS selama Perang Dingin, tetapi pemerintah mereka sekarang mengklaim konflik di Ukraina telah menjadi pengubah permainan bagi mereka.
Anggota parlemen AS dapat menyetujui aplikasi NATO oleh Stockholm dan Helsinki sebelum Agustus.
Hal ini dikemukakan pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell. Rekan-rekan mereka dari 29 anggota aliansi lainnya dapat melakukannya lebih cepat.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)