Sri Lanka Kehabisan Stok Bensin, PM Ranil Wickremesinghe: Hanya Cukup untuk 1 Hari
Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan negara itu kehabisan bensin karena menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Ishara S. KODIKARA / AFP
Seorang wanita berjalan melewati SPBU Ceypetco yang ditutup di Kolombo pada 18 Maret 2022.
Maskapai kehilangan 45 miliar rupee Sri Lanka ($ 129,5 juta; £ 105 juta) pada tahun yang berakhir Maret 2021.
Baca juga: Krisis Sri Lanka: Kekerasan Berlanjut, Dua Polisi Tewas dan Ratusan Orang Terluka, Total ULN Rp740 T
Protes krisis ekonomi disertai kekerasan
Dalam beberapa minggu terakhir, telah terjadi protes besar, terkadang disertai kekerasan, terhadap Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya.
Pekan lalu, kakak laki-laki Presiden, Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.
Pengunduran diri Mahinda terjadi setelah pendukung pemerintah bentrok dengan pengunjuk rasa.
Sembilan orang tewas dan lebih dari 300 terluka dalam kekerasan tersebut.
Berita lain terkait Krisis Sri Lanka
Berita Rekomendasi
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)