Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Diduga Menahan 3.000 Pengungsi Mariupol di Penjara, Termasuk Relawan yang Kirim Bantuan

Rusia diduga menahan lebih dari 3.000 pengungsi Mariupol di penjara, termasuk para sukarelawan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rusia Diduga Menahan 3.000 Pengungsi Mariupol di Penjara, Termasuk Relawan yang Kirim Bantuan
Koleksi François Mauld d'Aymée/Sputniknews
François Mauld d'Aymée berpose di depan kendaraan tempur lapis baja di sebuah wilayah Donbass Ukraina Timur yang selama 8 tahun diserang pasukan Ukraina dan militan Azov. 

Di sisi lain, Ketua Parlemen Rusia atau Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan akan mempertimbangkan pelarangan pertukaran tawanan perang Rusia dengan anggota resimen Azov Ukraina yang ditangkap.

Baca juga: RANGKUMAN Sejumlah Peristiwa yang Terjadi Selama Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-84

Baca juga: Bintang TikTok Ukraina Valeria Shashenok Ceritakan Kehidupan selama Perang

Sebab, ia menilai tentara tersebut 'penjahat Nazi' yang tidak boleh dimasukkan dalam pertukaran tahanan.

"Mereka adalah penjahat perang dan kita harus melakukan segalanya untuk membawa mereka ke pengadilan," katanya.

Bahkan, Situs Web Resmi Duma mengatakan, dia telah meminta komite pertahanan dan keamanan untuk menyiapkan instruksi untuk itu.

Hal ini mendapat dukungan dari Legislator Leonid Slutsky, salah satu negosiator Rusia dalam pembicaraan damai yang terhenti dengan Ukraina.

Menurut Slutsky, para tentara yang dievakuasi adalah "binatang dalam bentuk manusia" dan mengatakan mereka harus menerima hukuman mati.

"Mereka tidak pantas hidup setelah kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan yang telah mereka lakukan dan yang dilakukan terus menerus terhadap tahanan kami," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurut Ukraina, pihak Rusia itu telah salah saat menangkap fakta bahwa tentara tersebut adalah anggota resimen Azov, yang dibentuk sebagai milisi sukarelawan sayap kanan pada tahun 2014.

Padahal, tentara itu sendiri menyangkal sebagai neo-Nazi, dan Ukraina mengatakan resimen tersebut telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam Garda Nasional.

Jaminan dari Presiden Putin

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menjamin, para tentara Ukraian yang menyerah akan diperlakukan 'sesuai dengan standar internasional'.

Peskov menyebut para pejuang di pabrik baja Azovstal yang menyerah itu akan diperlakukan 'manusiawi'.

Peskov mengatakan, Putin secara pribadi telah menjamin hal itu akan terjadi.

Pernyataannya muncul setelah seorang anggota parlemen yang bertindak sebagai salah satu perunding Moskow dalam pembicaraan damai yang sekarang terhenti dengan Ukraina mengatakan, Rusia harus mempertimbangkan hukuman mati kepada mereka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas