Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Google Pilih Ajukan Bangkrut di Rusia, Rekening Bank Disita Pihak Berwenang

Imbas invasi Ukraina, Google di Rusia memilih ajukan bangkrut usai rekening bank-nya disita pihak berwenang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Google Pilih Ajukan Bangkrut di Rusia, Rekening Bank Disita Pihak Berwenang
Lionel BONAVENTURE / AFP
Foto diambil pada 17 Februari 2019, menunjukkan logo Google ditampilkan pada tablet di Paris. 

Sebuah catatan yang diposting di registri resmi Rusia Fedresurs pada hari Rabu, mengatakan anak perusahaan Google bermaksud untuk menyatakan kebangkrutan dan sejak 22 Maret telah meramalkan "ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban moneternya," termasuk pembayaran pesangon, remunerasi untuk staf saat ini dan mantan, serta pembayaran wajib tepat waktu.

Baca juga: Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov: Rusia Jelas Takkan Pasok Gas Secara Gratis

Baca juga: Rusia Klaim Telah Ambil Kendali Penuh atas Mariupol Ukraina

Layanan Gratis Tetap Tersedia

Aplikasi-aplikasi Google, termasuk Chrome, Gmail, Maps, Drive, dan YouTube.
Aplikasi-aplikasi Google, termasuk Chrome, Gmail, Maps, Drive, dan YouTube. (Ist)

Google, yang telah menghentikan penjualan iklan dan sebagian besar operasi komersialnya di Rusia, mengatakan layanan gratisnya, termasuk Gmail, Maps, Android, dan Play akan tetap tersedia untuk pengguna Rusia.

Pada Selasa (17/5/2022), Rusia mengatakan pihaknya tidak berencana memblokir YouTube Google, meskipun ada ancaman dan denda berulang.

Rusia mengakui langkah sedemikian rupa akan membuat pengguna Rusia menderita, sehingga harus dihindari.

Kepala Eksekutif Rostelecom (RTKM.MM), Mikhail Oseevskiy, mengatakan pada hari Rabu, Google beroperasi seperti biasa di negara itu, termasuk semua servernya, seperti dilaporkan kantor berita TASS yang dikutip Reuters.

Pada Desember, Rusia mendenda Google biaya 7,2 miliar rubel (sekitar Rp1,7 triliun) untuk apa yang dikatakan Moskow sebagai kegagalan berulang untuk menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Rusia, hukuman berbasis pendapatan pertama dari kasus semacam itu di Rusia.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data pengadilan, denda itu bertambah sebanyak 506 juta rubel (sekitar Rp119,7 miliar) karena biaya penegakan.

Pendapatan tahun 2021 anak perusahaan Google Rusia di Rusia adalah 134,3 miliar rubel (sekitar Rp31,7 triliun), menurut database perusahaan Rusia Spark milik kantor berita Interfax.

Alphabet mengatakan bulan lalu, Rusia menyumbang 1 persen dari pendapatannya tahun lalu, atau sekitar $2,6 miliar (sekitar Rp38 triliun).

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-87, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: NATO Tambah Anggota, Rusia akan Bangun 12 Pangkalan Militer Baru

Pengadilan Rusia Disebut Sita Rp176 Miliar dari Google

Logo Google
Logo Google (SPUTNIK NEWS)

Sebelumnya, sebuah saluran televisi milik seorang pengusaha Rusia yang terkena sanksi, mengatakan pada April lalu bahwa petugas keadilan telah menyita 1 miliar rubel ($ 12 juta atau sekitar RpRp176 miliar) dari Google Alphabet Inc (GOOGL.O) atas kegagalan raksasa teknologi AS itu untuk memulihkan akses ke akun YouTube-nya.

Mengutip Reuters, kasus ini merupakan bagian dari kampanye tekanan Moskow yang lebih luas terhadap Big Tech yang telah meningkat menjadi pertempuran untuk mengendalikan arus informasi sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Rusia telah membatasi akses ke platform andalan Twitter (TWTR.N) dan Meta Platforms Inc (FB.O), Facebook, dan Instagram.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas