Sosok Perdana Menteri Terpilih Australia Anthony Albanese
Anthony Albanese dari Partai Buruh Australia memperoleh suara mayoritas pada pemilu Australia, anak satu-satunya dari seorang ibu tunggal.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah

TRIBUNNEWS.COM - Anthony Albanese dari Partai Buruh Australia memperoleh suara mayoritas pada pemilu Australia.
Albanese meraih kemenangan setelah petahana Perdana Menteri Scott Morrison dari kubu Konservatif mengakui kekalahannya.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini Tribunnews.com rangkum profil Anthony Albanese, sosok Perdana Menteri terpilih Australia.
Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Anthony Albanese sebagai PM Australia
Baca juga: Sosok Anthony Albanese, Perdana Menteri Australia yang Baru Terpilih Menggantikan Scott Morrison

The Guardian melaporkan, Anthony Albanese akan dilantik sebagai Perdana Menteri ke-31 Australia pada Senin (23/5/2022).
Veteran 26 tahun dari parlemen federal telah memimpin partai Buruh ke pemerintahan setelah sembilan tahun menjadi oposisi.
Anthony Albanese mematahkan tiga kekalahan beruntun untuk organisasi politik kiri-tengah itu.
Kisahnya dikenal oleh siapa saja yang tertarik dengan politik Australia.
Albanese memiliki karakter yang ramah, yang dikenal hanya sebagai "Albo" bagi banyak orang.
Baca juga: Kasus Pertama Monkeypox di Australia Diumumkan

Anak tunggal
Dilansir France24, Anthony Albanese merupakan politisi yang dikenal memiliki gaya hidup sederhana.
Dia adalah anak satu-satunya dari seorang ibu tunggal, yang dibesarkan di pinggiran kota Sydney.
Ayahnya yang berkebangsaan Italia, Carlo Albanese meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tak lama setelah menikahi sang ibu yang berdarah Irlandia-Australia, Maryanne Ellery di Eropa.
Carlo bekerja sebagai pramugara di kapal pesiar ketika pasangan itu bertemu pada 1962, satu-satunya perjalanan ke luar negeri dalam hidupnya.
Berdasarkan catatan biografi Anthony Albanese 2016, “Albanese: Telling it Straight", ibu dan ayahnya kembali ke Sydney saat Maryanne hamil tujuh bulan.
“Kami tidak memiliki banyak – tetapi kami memiliki satu sama lain. Dan itu sudah cukup,” kata Anthony Albanese, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Australia Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet, Diduga Berasal dari Eropa
Ketika Anthony Albanese berusia 14 tahun, sang ibu yang menderita cacat karena rheumatoid arthritis kronis mengatakan tentang kebenaran sosok ayah kandungnya.
Rupanya, ayahnya tidak meninggal dan orang tuanya tidak pernah menikah.
Karena kesetiaan kepada ibunya dan takut menyakiti perasaannya, Anthony Albanese menunggu sampai kematiannya pada tahun 2002 sebelum mencari ayahnya.
Ayah dan anak itu bahagia bersatu pada tahun 2009 di kampung halaman sang ayah di Barletta di Italia selatan.
Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Raih Kontrak Baru Tambang Batubara di Australia
Menteri dari Partai Buruh
Anthony Albanese adalah seorang menteri selama enam tahun terakhir Partai Buruh berkuasa.
Dia mencapai jabatan tertingginya — wakil perdana menteri — dalam tiga bulan terakhir pemerintahannya, yang berakhir dengan pemilihan umum 2013.
Para pengkritik Anthony Albanese berpendapat bahwa bukan latar belakangnya yang rendah hati, tetapi politik sayap kirinya yang membuatnya tidak cocok menjadi perdana menteri.
Pemerintah konservatif berargumen dia akan menjadi pemimpin Australia sayap kiri dalam hampir 50 tahun sejak reformis Gough Whitlam, pahlawan Partai Buruh yang cacat.
Baca juga: Sempat Minta Sekolah ke Australia, Seorang Pemuda Nekat Bakar Rumah Orangtuanya di Palembang

Ucapan selamat dari Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat kepada Anthony Albanese yang terpilih sebagai Perdana Menteri Australia.
"Selamat Anthony Albanese @AlboMP karena terpilih menjadi Perdana Menteri Australia,” tulis Jokowi melalui akun Twitternya @Jokowi, Senin, (23/5/2022).
Presiden berharap kerjasama dengan Australia dapat terus terjalin terutama dalam mengimplementasikan Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)