Jumlah Korban Tewas Penembakan Sekolah di Texas Bertambah Jadi 21 Orang, 18 di Antaranya Anak-anak
Penembakan massal telah terjadi di negara bagian Texas, Amerika Serikat pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Kini korban tewas menjadi 21 orang.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini? Mengapa kita tidak terus membiarkan ini terjadi?," lanjutnya.
"Sudah waktunya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," ungkapnya.
"Untuk setiap orang tua, setiap warga negara ini. Kita harus menjelaskan kepada setiap pejabat terpilih di negara ini: inilah saatnya untuk bertindak."
"Sudah waktunya bagi mereka yang menghalangi atau menunda atau memblokir undang-undang senjata akal sehat – kami perlu memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan melupakannya," tukasnya.
Obama: Sudah Terlalu Lama untuk Bertindak
Dalam sebuah cuitan, mantan Presiden Barack Obama menyesalkan kasus penembakan massal di sekolah dasar di Texas.
Dirinya beserta istrinya, Michelle Obama mengungkapkan rasa duka atas penembakan itu.
Tak hanya itu, Obama juga menyebut 'sudah lama lewat waktu untuk bertindak' atas kasus penembakan massal yang terjadi di negaranya.
Berikut isi cuitan Barack Obama di akun Twitter @BarackObama:
"Untuk setiap orang tua, setiap warga negara ini. Kita harus menjelaskan kepada setiap pejabat terpilih di negara ini: inilah saatnya untuk bertindak. Sudah waktunya bagi mereka yang menghalangi atau menunda atau memblokir undang-undang senjata akal sehat – kami perlu memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan melupakannya.
Michelle dan saya berduka bersama keluarga di Uvalde, yang mengalami rasa sakit yang seharusnya tidak ditanggung oleh siapa pun.
Kami juga marah pada mereka. Hampir sepuluh tahun setelah Sandy Hook—dan sepuluh hari setelah Buffalo—negara kita dilumpuhkan, bukan oleh ketakutan, tetapi oleh lobi senjata dan sebuah partai politik yang tidak menunjukkan kesediaan untuk bertindak dengan cara apa pun yang dapat membantu mencegah tragedi ini.
Sudah lama lewat waktu untuk bertindak, segala jenis tindakan. Dan itu adalah tragedi lain—yang lebih tenang tetapi tidak kalah tragisnya—bagi keluarga untuk menunggu satu hari lagi.
Semoga Tuhan memberkati ingatan para korban, dan dalam kata-kata Kitab Suci, menyembuhkan yang patah hati dan membalut luka-luka mereka." ujar Obama dalam cuitannya.
(Tribunnews.com/Whiesa)