Mantan Ilmuwan Soviet: Rusia Berencana Gunakan Monkeypox Sebagai Senjata Biologis
Seorang mantan Ilmuwan Soviet, Kanat Alibekov mengklaim bahwa Rusia sebelumnya telah mempertimbangkan untuk menggunakan virus cacar monyet.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Seorang mantan Ilmuwan Soviet, Kanat Alibekov mengklaim bahwa Rusia sebelumnya telah mempertimbangkan untuk menggunakan virus cacar monyet (Monkeypox) sebagai senjata biologis hingga setidaknya sampai tahun 1990-an.
Alibekov yang juga dikenal sebagai Kenneth Alibek ini merupakan ahli senjata biologis Uni Soviet hingga kejatuhan negara itu pada 1991.
Setelah jatuhnya Soviet, ia kemudian tinggal di Rusia selama setahun sebelum akhirnya pindah dan menetap di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari laman Wion, Rabu (25/5/2022), dalam wawancara pada 1998 yang baru-baru ini ditemukan dengan Proyek Nonproliferasi Senjata Kimia dan Biologi Amerika (CBWNP), Alibekov yang diduga mengawasi 32.000 karyawan di lebih dari 40 fasilitas, mengklaim bahwa negara Soviet memiliki program untuk menggunakan virus sebagai senjata.
"Jadi, kami mengembangkan program khusus untuk menentukan virus 'model' apa yang dapat digunakan sebagai pengganti cacar manusia. Kami menguji virus vaccinia, virus cacar tikus, virus cacar kelinci, dan virus cacar monyet sebagai model untuk cacar," kata Alibekov.
Baca juga: Saran Pakar Epidemiologi untuk Pencegahan Monkeypox yang Perlu Dilakukan Pemerintah
Idenya adalah bahwa semua pekerjaan penelitian dan pengembangan akan dilakukan menggunakan virus model ini.
"Setelah kami memperoleh serangkaian hasil positif, hanya perlu waktu dua minggu untuk melakukan manipulasi yang sama dengan virus cacar dan untuk menimbun agen perang. Di gudang senjata kami, kami akan memiliki virus cacar yang diubah secara genetik yang dapat menggantikan senjata sebelumnya," tegas Alibekov.
Baca juga: Monkeypox Bukan Virus Baru dan Kecil Kemungkinan Jadi Pandemi
Lebih lanjut ia menyebut bahwa setelah berakhirnya Uni Soviet, penerus Kementerian Pertahanan Rusia terus bekerja menggunakan Monkeypox untuk 'menciptakan senjata biologis masa depan'.
Pada tahun yang sama, ia pun dibawa ke hadapan sidang Kongres AS, di mana dirinya menyampaikan bahwa ia yakin program senjata biologis Rusia belum sepenuhnya dibongkar.
Monkeypox kali pertama diidentifikasi pada 1950-an, saat dua wabah terjadi di koloni monyet yang digunakan untuk tujuan penelitian, dengan kasus manusia pertama dilaporkan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Penyakit ini sering disamakan dengan bentuk cacar yang lebih ringan, penyakit yang telah diberantas secara global melalui vaksinasi secara meluas terhadap virus cacar.