Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mau Senasib dengan Ukraina, Jerman Kucurkan 100 Miliar Euro Perkuat Armada Militer

Konfik panas yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah memicu kekhawatiran pemerintah Jerman. Kok Bisa?

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Tak Mau Senasib dengan Ukraina, Jerman Kucurkan 100 Miliar Euro Perkuat Armada Militer
AFP/HANDOUT
Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina saat mereka digeledah oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina. (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Konfik panas yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah memicu kekhawatiran pemerintah Jerman, hingga pihaknya menyetujui kesepakatan pendanaan khusus sebesar 100 miliar euro atau 107,35 miliar dolar AS.

Kesepakatan tersebut dicapai usai pimpinan partai Freie (FDP) Christian Lindner, Menteri Pertahanan Partai Demokrat Jerman (SPD) Christine Lambrecht beserta partai-partai dalam koalisi pemerintahan mengadakan pertemuan khusus untuk membahas pendanaan bagi keberlangsungan armada militer Jerman.

Baca juga: Berbincang dengan Erdogan, Putin Ungkap Kesiapan Rusia Ekspor Pupuk dan Makanan Jika Sanksi Dicabut

Dengan pendanaan tersebut nantinya selama beberapa tahun kedepan produk domestik bruto (PDB) Jerman akan dipotong sebanyak 2 persen. Uang itu akan digunakan untuk meningkatkan anggaran pertahanan Jerman sekitar 50 miliar euro per tahun.

"Bersama-sama, kami memastikan bahwa angkatan militer akan diperkuat di tahun-tahun mendatang dengan investasi tambahan 100 miliar dolar," bunyi pernyataan kesepakatan pendanaan Jerman.

Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pertahanan militer Jerman, terlebih selama berlangsungnya invasi antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Analisis Citra Satelit Tunjukkan Rusia Sengaja Menyerang Warisan Budaya Ukraina, Targetkan Museum

Menurut laporan Reuters jumlah bala tentara Jerman dari tahun 1990 hingga saat ini hanya sekitar 200.000 pasukan.

Berita Rekomendasi

Sedangkan jumlah armada kapal laut, Jerman hanya memiliki 30 persen. Kondisi inilah yang membuat pemerintah Jerman khawatir apabila pasukannya tidak dapat menahan serangan dari Rusia, seperti Ukraina.

“Jelas kita perlu berinvestasi lebih banyak secara signifikan dalam keamanan negara kita untuk melindungi kebebasan dan hak demokrasi kita," ungkap Olaf Scholz, Kanselir Jerman.

Selain untuk menambah bala pasukan, Scholz menyebut pendanaan sebesar 100 miliar euro tersebut juga akan digunakan untuk mempersenjatai kembali militer Jerman dengan memodernisasi peralatan perang baik jalur udara, darat maupun laut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas