Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Thailand Laporkan Kasus Pertama Monkeypox, Penumpang yang Transit dari Eropa Disebut Alami Gejala

Penumpang itu transit di bandara internasional di Bangkok selama sekitar 2 jam sebelum melanjutkan penerbangannya ke Negeri Kangguru.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Thailand Laporkan Kasus Pertama Monkeypox, Penumpang yang Transit dari Eropa Disebut Alami Gejala
rte.ie
Roche mengklaim berhasil menemukan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat mendeteksi penyakit cacar monyet (Monkeypox), saat virus itu menyebar ke luar dari negara endemik. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Thailand telah melaporkan kasus pertama virus cacar monyet (Monkeypox) pada penumpang pesawat yang bepergian dari Eropa menuju Australia.

Penumpang itu transit di bandara internasional di Bangkok selama sekitar 2 jam sebelum melanjutkan penerbangannya ke Negeri Kangguru.

Menurut Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, saat transit di Bangkok, penumpang tersebut kemudian mengalami gejala yang menunjukkan ciri Monkeypox.

Dikutip dari laman www.thaipbsworld.com, Selasa (31/5/2022), 12 awak dan penumpang pada penerbangan yang sama dan melakukan kontak erat dengan pelancong yang terinfeksi itu pun kini telah dikarantina di Thailand selama 7 hari.

Kendati demikian, tidak ada di antara 12 orang itu yang menunjukkan gejala terkait dengan Monkeypox.

"Namun mereka akan tetap diisolasi selama 21 hari untuk memastikan inkubasinya," kata Kepala Biro Epidemiologi Thailand, Dr Chakkarat Pittayawonganon.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, tes laboratorium pada 5 pelancong di Phuket, termasuk 3 bersaudara dari Irlandia yang awalnya diduga terinfeksi Monkeypox setelah menunjukkan gejala kulit melepuh, mengindikasikan bahwa mereka terinfeksi Herpes, bukan Monkeypox.

Baca juga: Apakah Monkeypox akan Jadi Covid Berikutnya? Ini Kata Ahli di New York

Dr Pittayawonganon menambahkan bahwa pemeriksaan latar belakang pada 3 bersaudara itu menunjukkan bahwa mereka tidak melakukan kontak erat dengan siapapun yang terinfeksi Monkeypox.

Mengenai tindakan pencegahan terhadap penyebaran Monkeypox, ia menyampaikan bahwa pasien yang diduga terinfeksi tidak hanya didefinisikan sebagai seseorang yang mengalami lepuh pada bagian wajah dan tubuhnya dengan riwayat kontak erat dengan orang yang terinfeksi dalam 21 hari terakhir saja.

Namun juga telah melakukan perjalanan dari negara di mana berjangkitnya penyakit, memiliki riwayat melakukan aktivitas dengan orang yang terinfeksi atau pernah berbagi ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi.

Ia menekankan bahwa kasus yang dicurigai akan menjalani tes, pemeriksaan risiko latar belakang, penyelidikan penyakit, pengobatan dan karantina hingga terbukti bahwa mereka telah bersih dari penyakit itu.

Nantinya, bagi mereka yang terinfeksi akan diberikan pengobatan dan diisolasi selama 21 hari setelah diagnosis.

Saat ini di seluruh dunia, ada 406 kasus yang dikonfirmasi dan 88 kasus yang dicurigai di 32 negara pada periode 7 Mei hingga 29 Mei 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas