Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Rusia Kuasai Setengah Kota Severodonetsk di Ukraina Timur

Pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota Severodonetsk di Ukraina timur, wilayah kunci bagi Moskow untuk segera menyelesaikan perebutan Donbas.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pasukan Rusia Kuasai Setengah Kota Severodonetsk di Ukraina Timur
ARIS MESSINIS / AFP
Asap dan kotoran membubung dari kota Severodonetsk, selama penembakan di wilayah Donbas, Ukraina timur, pada 26 Mei 2022, di tengah invasi militer Rusia yang diluncurkan ke Ukraina. Ukraina mengatakan pada 26 Mei perang di timur negara itu telah mencapai tingkat paling sengit karena mendesak sekutu Barat untuk mencocokkan kata-kata dengan dukungan terhadap invasi pasukan Rusia. Pasukan Moskow mendesak ke kawasan industri Donbas setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, mendekati beberapa pusat kota termasuk Severodonetsk dan Lysychansk yang berlokasi strategis. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota Severodonetsk di Ukraina timur.

Wilayah tersebut merupakan pusat Moskow untuk segera menyelesaikan perebutan kawasan industri Donbas, sebut Wali Kota Oleksandr Striuk mengatakan kepada kantor berita Associated Press.

"Kota ini pada dasarnya dihancurkan dengan kejam, blok demi blok," katanya pada Ap News, dilansir Al Jazeera, Selasa (31/5/2022).

Dia menuturkan pertempuran berlangsung sengit di jalan terus berlanjut dan pemboman artileri mengancam kehidupan sekitar 13.000 warga sipil yang masih berlindung di Severodonetsk.

Kota tersebut dulu merupakan rumah bagi lebih dari 100.000 orang.

Baca juga: Play-off Piala Dunia 2022: Tak Bisa Tahan Air Matanya, Bek Manchester City Ingin Bawa Ukraina Menang

Baca juga: Rusia Temukan 152 Jasad Tentara Ukraina Sengaja Dipasangi Ranjau di Pabrik Baja Azovstal Mariupol

Asap dan kotoran membubung dari kota Severodonetsk, selama penembakan di wilayah Donbas, Ukraina timur, pada 26 Mei 2022, di tengah invasi militer Rusia yang diluncurkan ke Ukraina. Ukraina mengatakan pada 26 Mei perang di timur negara itu telah mencapai tingkat paling sengit karena mendesak sekutu Barat untuk mencocokkan kata-kata dengan dukungan terhadap invasi pasukan Rusia. Pasukan Moskow mendesak ke kawasan industri Donbas setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, mendekati beberapa pusat kota termasuk Severodonetsk dan Lysychansk yang berlokasi strategis.
Asap dan kotoran membubung dari kota Severodonetsk, selama penembakan di wilayah Donbas, Ukraina timur, pada 26 Mei 2022, di tengah invasi militer Rusia yang diluncurkan ke Ukraina. Ukraina mengatakan pada 26 Mei perang di timur negara itu telah mencapai tingkat paling sengit karena mendesak sekutu Barat untuk mencocokkan kata-kata dengan dukungan terhadap invasi pasukan Rusia. Pasukan Moskow mendesak ke kawasan industri Donbas setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, mendekati beberapa pusat kota termasuk Severodonetsk dan Lysychansk yang berlokasi strategis. (ARIS MESSINIS / AFP)

"Tidak mungkin untuk melacak korban sipil di tengah penembakan sepanjang waktu," kata Wali Kota.

Dia percaya bahwa lebih dari 1.500 penduduk telah meninggal karena berbagai sebab sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.

Berita Rekomendasi

Upaya evakuasi dari Severodonetsk telah dihentikan karena penembakan.

“Warga sipil sekarat karena serangan langsung, dari luka pecahan dan di bawah puing-puing bangunan yang hancur, karena sebagian besar penduduk bersembunyi di ruang bawah tanah dan tempat penampungan,” kata Striuk.

Listrik ke kota telah terputus dan orang-orang membutuhkan air, makanan, dan obat-obatan.

"Ada persediaan makanan untuk beberapa hari lagi, tetapi masalahnya adalah bagaimana mendistribusikannya," ungkapnya.

Baca juga: Ukraina Klaim Telah Tewaskan 30.500 Tentara Rusia, Hancurkan 1.358 Tank dan 174 Helikopter

Baca juga: Cek Fakta AFP, Jenderal Eric Olson Bantah Tertangkap di Ukraina

Pasukan Rusia kuasai sepertiga kota

Seorang pemimpin separatis yang didukung Moskow yang dikutip dalam laporan kantor berita TASS mengatakan pasukan Rusia telah menguasai sekitar sepertiga kota, tetapi mereka tidak maju secepat yang diharapkan, Selasa (31/5/2022).

“Tapi kami ingin, di atas segalanya, menjaga infrastruktur kota,” katanya.

Gubernur regional Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi pemerintah Ukraina bahwa pasukan Rusia perlahan-lahan maju menuju pusat kota, Selasa (31/5/2022).

Dia menambahkan pasukan Ukraina yang mempertahankan Severodonetsk tidak berisiko dikepung karena mereka dapat mundur ke Lysychansk di seberang sungai.

Baca juga: Kotak Sumbangan Palang Merah Jepang Buat Kemanusiaan Ukraina Dicuri

Baca juga: Pasokan Pupuk Indonesia Kena Imbas Konflik Rusia-Ukraina yang Makin Panas

Pandangan analis

Analis militer menggambarkan perjuangan untuk Severodonetsk sebagai bagian dari perlombaan melawan waktu untuk Kremlin.

Kota ini penting bagi upaya Rusia untuk segera menyelesaikan perebutan kawasan industri timur Donbas sebelum lebih banyak senjata Barat tiba untuk memperkuat pertahanan Ukraina.

"Kremlin telah memperhitungkan bahwa mereka tidak boleh membuang waktu dan harus menggunakan kesempatan terakhir untuk memperluas wilayah yang dikuasai separatis karena kedatangan senjata Barat di Ukraina dapat membuatnya mustahil,” lapor Associated Press mengutip analis militer Ukraina Oleh Zhdanov.

Luhansk diakui sebagai independen oleh Rusia ketika Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, meskipun Kyiv dan sekutu Baratnya menganggapnya sebagai bagian dari Ukraina.

Rusia telah mendesak untuk merebut seluruh wilayah Donbas, yang terdiri dari wilayah Luhansk dan Donetsk yang diklaim Moskow atas nama proksi separatis.

Baca juga: HOAKS Kabar Jenderal AS Ditangkap Pasukan Rusia di Ukraina, Eric Olson Bantah Klaim Tersebut

Baca juga: Biden Tegaskan Amerika Tidak Bisa Kirim Senjata Jarak Jauh untuk Bantu Ukraina

Gambar selebaran yang dirilis oleh saluran TV berita 24 jam Prancis BFM TV pada 30 Mei 2022 menunjukkan jurnalis saluran Prancis Frederic Leclerc-Imhoff bekerja di lokasi yang dirahasiakan. Leclerc-Imhoff tewas saat meliput evakuasi di daerah yang dikuasai Ukraina dekat Severodonetsk, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Gambar selebaran yang dirilis oleh saluran TV berita 24 jam Prancis BFM TV pada 30 Mei 2022 menunjukkan jurnalis saluran Prancis Frederic Leclerc-Imhoff bekerja di lokasi yang dirahasiakan. Leclerc-Imhoff tewas saat meliput evakuasi di daerah yang dikuasai Ukraina dekat Severodonetsk, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (AFP)

Jurnalis Prancis meninggal terkena pecahan peluru

Seorang jurnalis Prancis berusia 32 tahun, Frédéric Leclerc-Imhoff meninggal pada  Senin (30/5/2022) di dekat Severodonetsk.

Dikutip The Guardian, dia terkena pecahan peluru dari penembakan saat meliput evakuasi Ukraina, menurut majikannya, penyiar Prancis BFM TV.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Leclerc-Imhoff adalah pekerja media ke-32 yang tewas di Ukraina sejak invasi Rusia.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas