Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow
Demi memutus ketergantungan Energi Rusia, hampir 90 persen negara yang tergabung di Uni Eropa sepakat menyetujui sanksi embargo ini
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) membelakukan larangan langsung atas pembelian minyak Rusia.
Negara G7 (Kelompok Tujuh) berkomitmen mengembargo atau menghapus impor minyak Rusia pada 8 Mei.
Terbaru, Uni Eropa (UE) pada Senin (30/5/2022) sepakat melarang impor minyak Rusia melalui laut dengan periode enam bulan untuk minyak mentah dan delapan bulan untuk produk olahan.
Namun UE mengecualikan pasokan minyak melalui pipa Druzhba, untuk memungkinkan kilang di Eropa Timur dan Jerman tetap mendapat pasokan.
Kendati demikian, Jerman dan Polandia secara sukarela akan menghentikan semua impor minyak melalui pipa pada akhir tahun 2022.
Baca juga: Uni Eropa Sepakat Jatuhkan Larangan Impor Minyak Rusia
Embargo ini secara total akan menghentikan sekitar 90 persen dari impor minyak Rusia ke Uni Eropa.
Namun sebelum itu, ada 26 perusahaan penyulingan dan perdagangan besar Eropa telah secara sukarela menangguhkan pembelian spot atau mengumumkan rencana untuk menghapus secara bertahap 2,1 juta barel per hari (bph) impor Rusia, menurut JP Morgan.
Berikut daftar mantan pembeli minyak Rusia:
1. BP plc (BP.L)
BP plc adalah perusahaan minyak bumi bermarkas di London, dan salah satu 4 besar perusahaan minyak di seluruh dunia.
BP plc telah menyetop pembelian dari Rusia dan mengatakan tidak akan lagi membuat kesepakatan baru dengan entitas Rusia untuk memuat di pelabuhan Rusia kecuali "penting untuk memastikan keamanan pasokan".
2. ENEOS
Penyulingan terbesar Jepang ini telah berhenti membeli minyak mentah dari Rusia dan berencana mendapatkan pasokan alternatif dari Timur Tengah.
Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Curi 500.000 Ton Biji Gandum dari Wilayahnya
3. ENI (ENI.MI)