POPULER Internasional: Jenderal Iran Ancam Ratakan Tel Aviv | Ukraina Pertahankan Severodonetsk
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Komandan Angkatan Darat Iran mengatakan negaranya dapat meratakan kota-kota di Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Komandan Angkatan Darat Iran Kioumars Heydari mengatakan bahwa negaranya, dapat meratakan kota-kota di Israel atas perintah Pemimpin Tertinggi
Mengenai invasi Rusia, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) menyebut saat ini Ukraina masih mempertahankan wilayah Severodonetsk.
Sementara itu, Pangeran Harry dari Inggris dan Meghan Markle baru saja merayakan ulang tahun anak kedua mereka.
Pangeran William dan istrinya sebenarnya diundang tapi tak ada perwakilan dari keluarga mereka yang datang.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Jenderal Iran Ancam Ratakan Tel Aviv dan Haifa atas Perintah Pemimpin Tertinggi
Komandan Angkatan Darat Iran Kioumars Heydari mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim bahwa negara itu dapat meratakan kota-kota Israel, Selasa (7/6/2022).
"Atas perintah Pemimpin Tertinggi (Iran Ali Khamenei), jika musuh melakukan kesalahan sekecil apa pun, kami akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa hingga rata dengan tanah," katanya, dilansir TASS.
Heydari mencatat bahwa jangkauan operasi penerbangan tak berawak Iran serta persenjataan rudal dari pasukan darat telah meningkat.
Bersama dengan "komponen pintar" dari senjata baru, kesiapan tempur pasukan Iran telah meningkat secara signifikan untuk "menanggapi agresi tanpa berpikir."
Baca juga: Warga Palestina Ngamuk dan Lakukan Penikaman di Kota Dekat Tel Aviv, Tiga Orang Israel Tewas
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Pelaku Penembakan di Tel Aviv
“Saat ini, pencapaian ofensif dan defensif Republik Islam Iran membuat musuh negara kita kesal,” kata Heydari.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa "wilayah Muslim yang diduduki oleh rezim Zionis akan kembali ke dunia Islam dalam 25 tahun ke depan."
Iran secara tradisional menganggap Israel sebagai musuh utama republik, bersama dengan AS.
Kebuntuan dikondisikan oleh kebijakan Tel Aviv berkaitan dengan wilayah Palestina di mana pemukiman Yahudi berkembang selama beberapa minggu terakhir.
Ketegangan antara orang Arab dan Israel meningkat tajam dan jumlah serangan dan operasi militer meningkat.
2. Intelijen Inggris Sebut Ukraina Masih Menahan Severodonetsk, Luncurkan Serangan Balik di Kherson
Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) memperbarui informasi terbaru mengenai kondisi perang di Ukraina dari para intelijennya.
Menurut mereka, saat ini Ukraina masih mempertahankan wilayah Severodonetsk.
Sebelumnya, wilayah yang menjadi kota penting di Donbass Ukraina Timur itu diklaim telah dikuasai Rusia.
Namun, para intelijen menyebut pertahanan Ukraina masih ada meski Rusia terus menyerangnya.
"Meskipun tidak mungkin bahwa kedua belah pihak telah memperoleh kekuatan yang signifikan dalam 24 jam terakhir," tulis rilis dari Kementerian Pertahanan Inggris.
"Rusia terus mencoba menyerang kantong Severodonetsk dari tiga arah meskipun pertahanan Ukraina bertahan."
"Sementara Rusia memusatkan serangannya di sektor pusat Donbas, Rusia tetap bertahan di sisi-sisinya," tambahnya, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Ibu Negara Ukraina Ungkap 60 Persen Warganya Butuhkan Bantuan Psikologis
Adapun, pembaruan informasi mengenai situasi yang sedang berlangsung di kota garis depan timur Severodonetsk ini dirilis pada Rabu (8/6/2022) pagi.
Kini, mengacu pada wilayah Kherson barat daya Ukraina, intelijen Inggris mengatakan pasukan Ukraina baru saja mencapai beberapa keberhasilan melalui serangan balik.
Termasuk mendapatkan kembali pijakan di tepi timur Sungai Ingulets.
Dengan bagian depan zona pendudukan yang membentang lebih dari 500 km, Rusia dan Ukraina sama-sama menghadapi tantangan serupa.
3. Ukraina Gunakan Artileri Berat Kiriman Barat untuk Gempur Target Sipil di Donbass
Lucas Leiroz, peneliti Ilmu Sosial di Universitas Federal Pedesaan Rio de Janeiro, Brazil mengulas peta peperangan Ukraina-Rusia.
Di situs analisis intelijen Southfront.org, Selasa (7/6/2022), ia menyatakan, senjata berat kiriman negara barat digunakan Ukraina menggempur sasaran sipil di Donbass.
Berikut artikel yang ditulis Lucas Leiroz, diterjemahkan menggunakan sejumlah penyesuaian tanpa mengubah substansi.
Dalam beberapa hari terakhir, pusat kota Donetsk dihantam serangan roket dan artileri yang menimbulkan korban meninggal dan luka-luka.
Pada minggu lalu, pengiriman artileri berat barat ke Ukraina, dan sistem rudal jarak jauh, adalah salah satu topik yang paling banyak dikomentari di surat kabar di seluruh dunia.
Setelah pengumuman oleh pemerintah AS, peralatan tersebut akan ditempatkan di wilayah Ukraina, banyak ahli mulai mengkritik keras tindakan tersebut.
Baca juga: Jejak Kehadiran Kolonel Polandia Ditemukan di Kota Severodonetsk Ukraina
Baca juga: Zelensky Akui Serangan Balik untuk Rebut Kembali Severodonetsk Berisiko Besar
Baca juga: POPULER Internasional: AS akan Kirim Roket Canggih ke Ukraina | Severodonetsk Hampir Dikuasai Rusia
Banyak yang memperingatkan, Langkah itu memberi ancaman eskalasi konflik. Seperti yang diharapkan para analis dan otoritas Rusia, senjata segera mulai digunakan secara illegal.
Penggunaan senjata berat itu mengakibatkan kejahatan perang baru. Pada 6 Juni 2022, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, melaporkan senjata jarak jauh barat di Ukraina dipakai menyerang sasaran sipil di Donbass.
“Kami telah memperhatikan niat AS dan Inggris untuk memasok artileri jarak jauh dan sistem roket peluncuran ganda (MLRS) ke Ukraina,” kata Nebenza.
“Saya ingin menunjukkan rezim Kiev telah mengambil ini sebagai kekuasaan penuh untuk… mengintensifkan penembakan sasaran sipil di Donbass,” lanjutnya.
4. Harry dan Meghan Undang Pangeran William dan Kate ke Ulang Tahun Lilibet, tapi Tidak Ada yang Datang
Meghan Markle dan Pangeran Harry disebut-sebut mengundang Pangeran William dan Kate Middleton ke pesta ulang tahun Lilibet.
Tetapi undangan itu ditolak.
Dilansir Mirror, keluarga Cambridge dan tiga anak mereka, George (8), Charlotte (7), dan Louis (4) dilaporkan diundang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga Sussex untuk merayakan ulang tahun pertama putri mereka pada hari Sabtu (4/6/2022).
Duke dan Duchess of Sussex mengundang sejumlah teman dekat dan anggota keluarga ke piknik taman belakang sederhana di sela-sela perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth.
Undangan yang dilaporkan datang yaitu tiga anak Zara dan Mike Tindall, yaitu Mia (8), Lena (3) dan Lucas (1) serta Savannah (11), dan Isla (10), putri Peter Phillips dan Autumn Kelly.
Ayah baptis Archie (3), Charlie Van Straubenzee, dan saudaranya Tom, ayah baptis Putri Charlotte, juga diundang.
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Rilis Foto Baru Sang Putri Lilibet
Baca juga: 6 Momen Penting dalam Platinum Jubilee, Perayaan 70 Tahun Ratu Elizabeth di Atas Takhta
Keluarga Cambridge dilaporkan diundang ke pesta ulang tahun sebagai "ajakan perdamaian," menurut Page Six.
Tetapi tidak satupun dari mereka menghadiri pesta di Frogmore Cottage itu.
William dan Kate sebenarnya sedang ke luar kota bersama George dan Charlotte, sementara Louis ditinggal di rumah.
Sebuah sumber mengatakan kepada surat kabar AS itu bahwa hubungan antara kedua bersaudara itu masih dingin.
(Tribunnews.com)