Pengantin ISIS Shamima Begum Takut Dieksekusi Jika Diadili di Suriah, Ingin Kembali ke Inggris
Pengantin ISIS Shamima Begum takut dieksekusi setelah dia diberitahu dirinya akan diadili di Suriah karena pelanggaran teror.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengantin ISIS Shamima Begum takut dieksekusi setelah dia diberitahu dirinya akan diadili di Suriah karena pelanggaran teror.
Dilansir Mirror, wanita berusia 22 tahun itu selama ini tinggal di kamp-kamp pengungsi Suriah setelah kewarganegaraan Inggrisnya dicabut pada 2019 lalu.
Ia meninggalkan Inggris pada usia 15 tahun.
Begum adalah salah satu dari tiga gadis remaja yang menghebohkan Inggris pada tahun 2015.
Mereka melakukan perjalanan ke Suriah untuk menjadi pengantin ISIS.
Begum mengatakan dia dipersiapkan secara online sebelum meninggalkan Inggris bersama teman-temannya Amira Abase dan Kadiza Sultana.
Dia kemungkinan akan menghadapi tuntutan setelah para pejabat mulai menyelidiki hubungannya dengan ISIS.
Baca juga: Pemerintah Nigeria Salahkan Afiliasi ISIS atas Penyerangan di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius
Baca juga: Allison Fluke-Ekren, Wanita AS yang Latih Para Wanita ISIS di Suriah
Di antara tuduhan yang dihadapi Begum adalah bahwa dia membantu membuat bom bunuh diri untuk teroris ISIS.
Teman-teman Begum mengatakan bahwa dia tidak terlalu kepercayaan pada sistem peradilan di Suriah dan masih berhadap untuk bisa kembali ke Inggris.
Seorang sumber mengatakan kepada The Sun:
"Begum yakin bahwa dia akan membayar mahal jika dia diadili dan dinyatakan bersalah atas pelanggaran terorisme di Suriah."
"Dia sangat ketakutan dan khawatir.
"Dia telah diberitahu akan diadili di Rojava, mungkin sebagai salah satu dari sekelompok wanita yang dituduh melakukan pelanggaran teroris."
"Dia belum diberi tanggal tetapi telah diberitahu sidang akan digelar sekitar September atau Oktober."