POPULER Internasional: Rusia Ancam Nuklir ke Polandia | Restoran Pengganti McDonald's di Rusia
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya di Kota Zaporizhia yang dikuasai Rusia, penjual alkohol dan tembakau dikenai pajak 10 persen.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Invasi Rusia di Ukraina masih berlangsung.
Di Kota Zaporizhia yang dikuasai Rusia, penjual alkohol dan tembakau dikenai pajak 10 persen.
Sementara itu, Kepala Duma Rusia kecam Polandia yang menyarankan barat memasok nuklir ke Ukraina.
Saat ekonomi Ukraina memburuk akibat adanya perang, bisnis justru terlihat ramai di Moskow, di mana restoran baru pengganti McDonald's telah dibuka.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Rusia Kenalkan Sistem Pajak Baru di Zaporizhia Ukraina: Penjual Alkohol dan Tembakau Bayar 10 Persen
Rusia memperkenalkan sistem pajak baru di Zaporizhia, Ukraina bagian tenggara.
Melalui pihak berwenang yang telah ditunjuk Moskow, sistem perpajakan yang "disederhanakan" akan diberlakukan di wilayah yang sebagian besar telah diduduki itu.
Mulai 1 Juli, semua bisnis akan diminta untuk membayar pajak keseluruhan lima persen.
Sementara mereka yang menjual alkohol atau tembakau akan membayar 10 persen, kata Yevgeny Balitsky, kepala administrasi militer-sipil yang ditempatkan di wilayah tersebut, kepada kantor berita Interfax Rusia.
Rusia menguasai lebih dari setengah wilayah, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, fasilitas terbesar dari jenisnya di Eropa.
Baca juga: Rusia Raup 98 Miliar Dolar dari Ekspor Bahan Bakar selama Perang di Ukraina
Baca juga: Pameran Kyiv Menampilkan Beragam Perlengkapan Perang Rusia di Ukraina
Lebih lanjut, berikut pembaruan invasi Rusia ke Ukraina pada Senin (13/6/2022) hari ini, dikutip dari Al Jazeera:
Rusia Klaim Telah Hancurkan Senjata AS dan Eropa
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan sejumlah besar senjata dan peralatan militer di wilayah Donbas timur Ukraina, termasuk beberapa yang telah dikirim oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa.
Kementerian mengatakan militernya telah menggunakan rudal presisi tinggi berbasis udara untuk melakukan serangan di dekat stasiun kereta api Udachne, mengenai peralatan yang telah dikirim ke pasukan Ukraina.
Sekutu Ukraina, termasuk AS, Inggris dan beberapa negara anggota Uni Eropa, telah memasok Ukraina dengan bantuan militer senilai miliaran dolar di tengah serangan Rusia.
2. Rusia Ancam Nuklir ke Polandia, Gara-gara Mantan Menterinya Sarankan Barat Pasok Nuklir ke Ukraina
Kepala Duma Negara Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin, mengecam tindakan mantan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Polandia, Radoslaw Sikorski, Minggu (12/6/2022).
Kecaman tersebut terjadi karena Sikorski menyarankan negara Barat untuk memasok senjata nuklir ke Ukraina di tengah perang.
Pejabat tinggi Kremlin itu pun mengancam kemungkinan konflik nuklir di Benua Eropa jika usulan Sikorski dipenuhi.
"Sikorski memprovokasi konflik nuklir di pusat Eropa. Dia tidak memikirkan dengan baik tentang masa depan Ukraina maupun tentang masa depan Polandia."
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-110, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Ukraina dan Inggris Prediksi Rusia akan Gunakan Senjata yang Dapat Menimbulkan Kerusakan Besar
"Jika sarannya terpenuhi, negara-negara ini akan lenyap, seperti juga Eropa."
"Sikorski dan sejenisnya adalah alasan mengapa Ukraina tidak hanya harus dibebaskan dari ideologi Nazi tetapi juga demiliterisasi, mengamankan status negara bebas senjata nuklir," kata Volodin dalam sebuah posting di saluran Telegramnya, dikutip dari Pravda, Senin (13/6/2022).
Menanggapi usulan Sikorski, Volodin pun menyarankan mantan menteri Polandia itu untuk memeriksakan kejiwaannya kepada psikiater.
Juga, menyarankan agar Sikorski dikurung di dalam rumahnya karena telah menyarankan ide yang 'gila'.
Baca juga: Pertempuran di Ukraina Timur Berkecamuk, Pabrik Kimia di Severodonetsk Diserang
Baca juga: Erdogan Berencana Bahas Soal Ekspor Gandum dari Ukraina dengan Putin dan Zelensky
"Gagasan memasok senjata nuklir ke Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Kiev dan Moskow sama dengan memprovokasi konflik nuklir di pusat Eropa dan benar-benar gila," jelas Volodin.
Seperti diketahui, Ukraina sudah menjadi negara bebas senjata nuklir.
3. Restoran Pengganti McDonald's Buka di Rusia, Diberi Nama Vkusno-i Tochka
Belasan restoran cepat saji yang dulunya McDonald's kini telah dibuka kembali di Rusia dengan merek baru, Independent melaporkan.
Raksasa makanan cepat saji itu menghentikan penjualannya di Rusia pada bulan Maret akibat invasi.
McDonald's lantas memutuskan menarik semua operasinya setelah itu.
Sebanyak 850 cabang restoran McDonalds yang ada kini dijual ke pengusaha Rusia bernama Alexander Govor.
Ia sudah mengoperasikan 25 restoran di negara itu.
Govor menyetujui persyaratan bahwa nama McDonald's, branding, dan 'lengkungan emas' yang terkenal tidak digunakan.
Di bawah nama baru Vkusno-i Tochka (Lezat, Titik), 15 restoran pertama dibuka di seluruh Moskow pada hari Minggu (12/6/2022).
Baca juga: McDonalds Mengajukan Merek Dagang untuk Restoran Virtual di Metaverse
Baca juga: McDonalds Hengkang dari Rusia, Kini Restoran Pengganti Dibuka, Logo Baru Dipamerkan
Vkusno-i Tochka bergerak cepat untuk membuka kembali semua cabang.
Manajer umum berharap memiliki 200 restoran dan mulai beroperasi pada akhir bulan ini.
McDonald's memutuskan untuk secara permanen menarik diri dari Rusia karena kehadirannya yang berkelanjutan "tidak lagi dapat dipertahankan, atau tidak konsisten" dengan nilai-nilai perusahaannya.
4. Jurnalis Inggris dan Pemandunya Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Barang-barang Milik Keduanya
Polisi Brasil mengumumkan pada hari Minggu (12/6/2022) bahwa tim pencari telah menemukan barang-barang milik Dom Phillips (57), jurnalis Inggris yang hilang di Amazon bersama ahli adat Bruno Pereira (41) sejak Minggu (5/6/2022) lalu.
Dilansir Reuters, polisi mengatakan pakaian milik Pereira telah ditemukan, termasuk kartu identitas kesehatannya dan ransel dengan pakaian milik Phillips, bersama dengan sepatu bot kedua pria itu.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang memimpin tim pencari mengatakan kepada wartawan bahwa ransel yang berisi pakaian dan laptop, ditemukan terikat pada batang pohon yang setengah tenggelam di daerah tempat kedua pria itu terakhir terlihat pada hari Minggu.
Sebelumnya, Elizeu Mayaruna, yang bekerja untuk lembaga adat Funai, mengatakan kepada Reuters bahwa pada saat menelusuri di hutan di sepanjang sungai Itacoai pada hari Sabtu, ia menemukan pakaian, terpal, dan sebotol oli motor.
Baca juga: Istri Jurnalis yang Hilang di Amazon Minta Otoritas Mengintensifkan Pencarian: Setiap Detik Berharga
Mayaruna dan dua anggota tim pencari pribumi lainnya yang mengenal Pereira, mantan pejabat Funai, mengatakan mereka mengenali kemeja dan celana miliknya.
Saksi mata mengatakan mereka melihat Pereira dan Phillips melakukan perjalanan menyusuri sungai itu Minggu lalu.
Jurnalis lepas yang menulis untuk Guardian dan Washington Post itu sedang dalam perjalanan pelaporan di daerah hutan terpencil dekat perbatasan dengan Peru dan Kolombia.
Tempat itu merupakan rumah bagi masyarakat adat terbesar di dunia yang terisolasi.
Wilayah liar dan tanpa hukum itu telah memikat geng penyelundup kokain, bersama dengan penebang liar, penambang dan pemburu.
Berita hilangnya kedua orang tersebut menjadi headline global.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.