Pidato Putin di SPIEF: Tertunda 90 Menit karena Serangan Siber, Salahkan Barat Atas Ekonomi Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF), Jumat (17/6/2022).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
Dia menyebut serangannya ke Ukraina adalah keputusan negara berdaulat yang memiliki hak tanpa syarat untuk mempertahankan keamanannya.
"Sebuah keputusan yang ditujukan untuk melindungi warga negara kami, penduduk Republik Rakyat Donbas, yang selama delapan tahun menjadi sasaran genosida oleh rezim Kyiv dan neo-Nazi yang menerima perlindungan penuh dari Barat," katanya.
Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang dideklarasikan sendiri dan Republik Rakyat Luhansk (LNR), jatuh di bawah kendali separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014.
Kremlin menuduh pihak berwenang Ukraina melakukan diskriminasi terhadap etnis Rusia dan penutur bahasa Rusia di wilayah tersebut, tuduhan yang dibantah Kyiv.
Mulai 2019, paspor Rusia ditawarkan kepada penduduk kedua entitas tersebut.
Akhirnya, pada akhir Februari, Putin mengumumkan dia akan mengakui mereka sebagai independen, sebuah langkah yang dilihat sebagai salvo pembuka perang.
Dia mengatakan pada hari Jumat bahwa tentara Rusia dan separatis berjuang untuk membela rakyat mereka di Donbas dan hak untuk menolak setiap upaya untuk memaksakan nilai-nilai semu dehumanisasi dan degradasi moral dari luar.
Tidak ada negara selain Rusia yang mengakui keduanya sebagai negara merdeka.
Ukraina dan komunitas internasional lainnya menganggap wilayah itu berada di bawah pendudukan Rusia.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)