Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penasihat Zelensky Sebut Ukraina De Facto di NATO, Janjinya Lebih dari Keanggotaan Formal

Alexey Arestovich mengatakan janji aliansi militer NATO untuk membantu Kyiv memenangkan perang lebih dari sekadar keanggotaan formal.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
zoom-in Penasihat Zelensky Sebut Ukraina De Facto di NATO, Janjinya Lebih dari Keanggotaan Formal
Handout / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINIAN / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam upacara kredensial di Kyiv, pada hari ke-99 invasi Rusia ke Ukraina. Penasihat Zelensky, Alexey Arestovich, menyebut posisi Ukraina sudah de facto di aliansi militer NATO. 

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, menyebut posisi Ukraina sudah de facto di aliansi militer NATO.

Dilansir Russia Today, ia menyebut status keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa (UE) hanya formalitas belaka. 

Alexey Arestovich mengatakan janji aliansi untuk membantu Kyiv memenangkan perang lebih dari sekadar keanggotaan formal.

Ukraina sendiri baru saja bergabung dengan Three Seas Initiative (latin-Trimarium) sebagai pintu belakang ke UE.

Baca juga: Emas Rusia jadi Incaran Uni Eropa, Kemungkinan akan Dimasukkan ke Dalam Paket Sanksi Baru

Baca juga: Uni Eropa: Blokade Gandum Ukraina oleh Rusia Bentuk Kejahatan Perang

Bicara dengan YouTuber dan aktivis, Mark Feygin, pada Rabu (22/6/2022), Arestovich mengakui bahwa dia ragu apakah NATO atau UE siap menerima Ukraina.

Namun menurutnya hal itu bukan masalah.

Ia menilai, status kandidat memberi Ukraina akses ke dana pembangunan UE, yang dengan itu Polandia telah membangun infrastrukturnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Kyiv baru saja membuat langkah lainnya dengan bergabung dengan Trimarium.

"Kami menjadi negara ke-13 dari Trimarium. Ini adalah akses ke uang, transportasi, keamanan di laut, infrastruktur."

"Dan 12 negara Trimarium adalah anggota UE. Artinya, hampir setengah dari negara-negara Uni Eropa. Ini berarti integrasi kami dengan UE telah melangkah lebih jauh daripada yang dinilai semua orang saat ini," kata Arestovich.

Ia mengacu pada pengumuman Presiden Polandia Andrzej Duda bahwa kelompok itu telah menciptakan status "kemitraan partisipatif" khusus untuk Ukraina.

Trimarium digagas oleh Polandia dan Kroasia pada tahun 2016 untuk menjangkau wilayah antara Laut Baltik, Hitam, dan Adriatik.

Kelompok ini telah diperluas ke Austria, Hongaria, Ceko, Slovakia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania, Estonia, dan Slovenia.

Hampir setengah dari negara blok Uni Eropa, yang memiliki 27 negara anggota, tergabung dalam kelompok ini.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) diapit oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) di Istana Mariinsky, di Kyiv, pada 16 Juni 2022.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) diapit oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) di Istana Mariinsky, di Kyiv, pada 16 Juni 2022. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Namun, Arestovich melanjutkan, memberi tahu Feygin bahwa Ukraina adalah "anggota de facto" NATO.

Walaupun tidak memiliki janji pertahanan timbal balik dari Pasal 5, menurut Arestovich, lebih dari 50 negara di Grup Kontak Pertahanan Ukraina, yang dipimpin oleh AS, telah berjanji tidak membiarkan Kyiv kalah perang.

Kepala penasihat hubungan masyarakat Presiden Zelensky ini sering hadir di TV dan siaran langsung.

Kadang ia mengungkapkan informasi sensitif yang belum dikonfirmasi secara resmi, seperti hilangnya kota Liman di Donbass bulan lalu.

Dalam kesempatan lain, ia melontarkan kata tak pantas terhadap pihak-pihak yang mendesak Ukraina berdamai dengan Moskow.

Ukraina Gabung Uni Eropa

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Rabu memuji tawaran status kandidat yang diharapkan dari Uni Eropa untuk negaranya.

Dilansir Reuters, para pemimpin Eropa secara resmi akan menempatkan Ukraina di jalan panjang menuju keanggotaan Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussels pada Kamis.

Zelensky mengatakan telah berbicara dengan 11 pemimpin Uni Eropa pada Rabu (22/6/2022) tentang pencalonan Ukraina.

Sebelumnya ia mengaku yakin 27 negara UE akan mendukung status kandidat Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pernyataan setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 11 Juni 2022. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Ukraina pada 11 Juni 2022 untuk membahas harapan negara itu untuk bergabung dengan blok tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pernyataan setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 11 Juni 2022. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Ukraina pada 11 Juni 2022 untuk membahas harapan negara itu untuk bergabung dengan blok tersebut. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Baca juga: Tentara Rusia Dilaporkan Eksekusi Fotografer di Ukraina

Baca juga: Golkar Nilai Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Langkah Tepat

"Kami pantas mendapatkannya," kata Presiden Ukraina ini di hadapan warga Amsterdam melalui sambungan telekonferensi.

Para diplomat mengatakan Ukraina membutuhkan satu dekade atau lebih untuk memenuhi kriteria bergabung dengan UE.

Namun para pemimpin Uni Eropa mengatakan blok itu harus membuat sikap untuk mengakui pengorbanan Ukraina.

Dengan pasukannya yang kehabisan amunisi saat perang atrisi yang sengit berkecamuk di Donbas, Ukraina memiliki prioritas yang lebih mendesak dalam waktu dekat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas