Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, VILNIUS – Lithuania dikabarkan telah mengalami serangan siber, usai pihaknya memblokade proses transit barang-barang dari daratan Rusia menuju eksklave Kaliningrad.

Serangan tersebut mulai diketahui setelah beberapa situs web penting milik pemerintah Lithuania seperti lembaga negara, lembaga transportasi, serta situs media mengalami beberapa kendala selama sepekan, tepatnya pada 21 Juni lalu.

Setelah diselidiki lebih lanjut akhirnya pada Senin (27/6/2022) Pusat Keamanan CyberNasional negara Baltik menyatakan bahwa Lithuania telah terkena serangan siber denial-of-service yang berasal dari kelompok peretas Rusia.

Baca juga: Hacker Lazarus Kembali Beraksi, Curi Saham Kripto Senilai 5,4 Juta Dolar AS

Dilansir dari Al Jazeera, peretasan yang menargetkan Lithuania dilakukan oleh kelompok hacker Rusia, bernama Killnet.

Hal ini diketahui setelah mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) pada sejumlah web penting milik pemerintah Lithuania .

“Serangan ini sebagai tanggapan atas keputusan Vilnius yang telah melarang transit barang ke kantong Kaliningrad Rusia. Serangan akan berlanjut sampai Lithuania mencabut blockade,” kata juru bicara Killnet.

Sebelum adanya serangan ini pada pekan lalu kementerian luar negeri Rusia diketahui telah mengajukan permintaan agar Lithuania mencabut pembatasan blokade pada jalur transit kereta api menuju Kaliningrad.

Namun sayangnya permintaan tersebut tak kunjung dikabulkan oleh Lithuania, hingga akhirnya para hacker dari Rusia nekat melancarkan serangan siber. Ini dilakukan karena Kaliningrad sendiri merupakan wilayah penting bagi Rusia, dimana sebagian besar armada militernya yang berada di laut Baltik ditempatkan di kawasan tersebut.

Baca juga: Ancaman Keras Mantan Presiden Rusia Terhadap Negara Baltik Atas Pelarangan Transit ke Kaliningrad

“Jika dalam waktu dekat transit kargo antara wilayah Kaliningrad dan seluruh wilayah Federasi Rusia melalui Lithuania tidak dipulihkan sepenuhnya, maka Rusia berhak mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya,” jelas kementerian luar negeri Rusia.

Tercatat hingga saat ini setidaknya sudah 1.652 web yang hancur karena serangan siber Killnet. Untuk mengantisipasi adanya serangan lebih lanjut, kini otoritas pajak Lithuania telah mengambil langkah cepat dengan menghentikan semua kegiatan yang terhubung ke sistemnya.

Hal ini dilakukan mengingat pemerintah pusat hingga saat ini masih mengambil sikap tegas dengan tetap melanjutkan blockade Kaliningrad, sebagai bentuk sanksi atas adanya invasi Rusia terhadap Ukraina.