Sempat Tolak Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Kini Turki Cabut Hak Vetonya
Erdogan mengatakan Turki mencabut hak vetonya atas Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dalam pertemuan di Madrid, Selasa (28/6/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Stoltenberg mengatakan akan menyetujui rencana untuk menyiagakan penuh 300.000 tentara sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Keputusan untuk menempatkan ratusan ribu tentara NATO dalam siaga tinggi, akan disetujui dalam KTT Madrid pekan ini.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Ancam NATO: Setiap Pelanggaran di Krimea akan Jadi Perang Dunia Ketiga
Stoltenberg mengatakan, pasukan NATO di negara Baltik dan lima negara garis depan lainnya akan ditingkatkan "sampai tingkat brigade", dua kali atau tiga kali lipat, menjadi antara 3.000 dan 5.000 tentara.
"(Ini akan menjadi) perombakan terbesar pertahanan dan pencegahan kolektif kita sejak perang dingin," kata Stoltenberg, sebelum KTT Madrid digelar.
Dilansir The Guardian, NATO Response Force (NRF) saat ini berjumlah hingga 40.000 personel dan perubahan akan dilakukan karena ancaman serangan Rusia.
Berdasarkan rencana tersebut, NATO juga akan memindahkan persediaan amunisi dan pasokan lainnya lebih jauh ke timur.
Dukungan publik Finlandia dan Swedia gabung NATO
Dikutip BBC, kedua negara Nordik mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan NATO pada bulan Mei, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Jika Swedia dan Finlandia menjadi anggota, itu akan mengakhiri lebih dari 200 tahun non-blok Swedia.
Finlandia mengadopsi netralitas setelah kekalahan pahit oleh Uni Soviet selama Perang Dunia Kedua.
Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO selama bertahun-tahun sekitar 20-25 persen.
Tapi sejak invasi Rusia ke Ukraina, itu telah melonjak ke rekor tertinggi 79 persen , menurut jajak pendapat terbaru.
Di Swedia, 60 persen populasi mengatakan itu benar untuk melamar, sekali lagi jauh lebih tinggi daripada sebelum perang.
Dikutip The Guardian, Stoltenberg mengatakan Finlandia dan Swedia telah sepakat untuk "mengubah lebih lanjut undang-undang domestik mereka" untuk memberi Turki jaminan anti-teror yang telah dicarinya, dan akan "menindak kegiatan PKK" dan "memasuki perjanjian dengan Turki tentang ekstradisi".
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyambut pengumuman.
“Berita fantastis saat kami memulai KTT NATO. Keanggotaan Swedia dan Finlandia akan membuat aliansi brilian kita lebih kuat dan lebih aman," tulisnya di akun Twitter.
Berita lain terkait dengan Finlandia dan Swedia
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)