Dubes Zuhairi Misrawi : Kebudayaan Eratkan Hubungan Indonesia -Tunisia
Hubungan bilateral, Indonesia-Tunisia sangat historis, yang telah dikukuhkan oleh kedua Bapak Proklamator, yaitu Sukarno dan Habib Bourgaiba
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan kunjungan resmi ke Menteri Kebudayaan Tunisia, Hayah Qattat Qarmazi di kantornya di kawasan Kota Tua Tunis al-Kasabah Rabu (29/6/2022) waktu setempat.
Dubes RI menyampaikan hubungan bilateral di antara kedua negara yang berlangsung lama dan kebudayaan sebagai salah satu elemen penting yang dapat mempererat hubungan Indonesia-Tunisia.
"Hubungan bilateral, Indonesia-Tunisia sangat historis, yang telah dikukuhkan oleh kedua Bapak Proklamator, yaitu Sukarno dan Habib Bourgaiba."
"Ketika Sukarno berkunjung ke Tunisia pada tahun 1960, Presiden Habib Bourgaiba mengenalkan khazanah kebudayaan dan peradaban Tunisia."
"Sebab itu, dimensi kebudayaan di antara yang menjadikan kedua sosok pemimpin besar itu menjalin persahabatan sangat erat", ujar Dubes RI yang juga kader PDI Perjuangan ini dalam keterangan resminya kepada Tribunnews.com, Kamis (30/6/2022) waktu Indonesia.
Dubes Zuhairi Misrawi menambahkan, Sukarno di Indonesia dikenal dengan gagasan Trisaktinya: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Baca juga: Duta Besar RI untuk Tunisia Hadiri Simposium Nasional Tafsir Al-Quran di Universitas Zaitunah
"Kami beruntung, karena Sukarno telah menyadarkan betapa pentingnya kebudayaan."
"Sebab itu, kami terus menjaga kebudayaan dan menjadikannya sebagai infrastruktur diplomasi."
"Kami di Tunisia ini sangat aktif mengenalkan kebudayaan Indonesia, seperti musik, film, tarian, kuliner, pakaian, bahasa, dan lain-lain. Respons warga Tunisia sangat baik. Kami juga ingin mengenalkan kebudayaan Tunisia ke Indonesia, sehingga hubungan bilateral di antara kedua negara semakin erat," ujar Dubes RI asal Sumenep, Madura.
Sementara Menteri Kebudayaan Tunisia, Hayah Qattat Qarmazi, menyampaikan apresiasi atas kegiatan kebudayaan yang dilakukan KBRI Tunis.
"Saya senang atas partisipasi KBRI Tunis dalam beberapa kegiatan di Tunisia."
"Kami juga ingin di masa mendatang ada kerjasama yang lebih kongkrit dalam bidang film, puisi, novel, dan musik. Kebudayaan adalah jantung sebuah bangsa, dan identitas sebuah bangsa akan ditentukan sejauhmana kebudayaan tumbuh dan berkembang mewarnai kehidupan sebuah bangsa. Di Tunisia ada banyak festival, di antaranya yang paling besar adalah Festival Carthage dan Festival Film Internasional, saya berharap Indonesia berpartisipasi dalam kedua festival tersebut", pungkasnya.(*)