FAKTA Aksi Pemenggalan di Udaipur India Terekam Kamera, Buntut Panjang Pejabat Hina Nabi Muhammad
Pernyataan Nupur Sharma hina Nabi Muhammad berbuntut panjang, kini dua orang pemuda memenggal penjahit di Udaipur pada 26 Juni 2022
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
Menteri Urusan Minoritas, Mukhtar Abbas Naqvi tegas menyebut aksi dua pelaku pemenggalan di Udaipur bertentangan dengan Islman dan kemanusiaan.
"Para pelaku adalah musuh Islam, kebrutalan dan kekejaman pembunuhan yang terjadi menunjukkan pola pikir dua Talbani ini. Insiden biadab semacam ini tidak dapat diterima di komunitas, budaya, dan negara manapun. Kita perlu waspada terhadap mereka yang mencoba menghancurkan tatanan sosial negara," jelas Naqvi pada Rabu (29/6/2022), dikutip dari Indian Express.
Baca juga: Desk Anti-Islamofobia SI Desak Pemerintah Indonesia Tuntut BJP Minta Maaf Karena Hina Nabi Muhammad
Dewan Hukum Muslim Seluruh India (AIMPLB) dan Jamiat Ulama India mengutuk keras insiden di Udaipur.
"Tidak ada yang berhak main hukum sendiri, syariat agama Islam juga tak mengizinkan hal ini. Karena itu, Pemerintah India tidak boleh mengabaikan perpecahan dan ujaran kebencian yang terjadi akibat Nupur Sharma terhadap Nabi," terang Dr SQR Ilyas.
Ilyas juga meminta pemerintah mengambil langkah tegas terkait perpecahan yang terjadi di India.
"Jika pemerintah ingin mengendalikan kebencian yang meningkat dan radikalisasi masyarakat semacam ini, maka tindakan harus segera diambil terhadap semua pelaku," tegas Ilyas.
Sementara itu, setelah kasus pemenggalan di Udaipur, warga berbondong-bondong membawa batu sebagai bentuk protes atas pembunuhan yang terjadi di Udaipur.
Seribu warga berdemonstrasi membawa bendera dengan menerikakan slogan keadilan.
Sebelumnya, pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, utara India merobohkan rumah-rumah orang Muslim.
Mereka dituduh terlibat dalam kerusuhan yang dipicu oleh pernyataan menghina Nabi Muhammad.
Bentrokan meletus antara umat Hindu dan Muslim.
Ratusan orang ditangkap atas kerusuhan.
Pertengahan Juni 2022, dua remaja Muslim meninggal dunia karena luka tembak dalam bentrokan dengan polisi di Ranchi, negara bagian Jharkhand.
Laporan lokal mengatakan setidaknya 10 orang dirawat karena berbagai cedera. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)