Indonesia Sampaikan Keprihatinan Atas Penembakan Eks PM Jepang Shinzo Abe
Terdengar dua kali suara letusan senjata yang berasal dari arah belakang PM Shinzo Abe dan diberitakan mengenai bagian dada.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa penembakan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022).
Keprihatinan ini disampaikan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi atas nama Pemerintah Indonesia.
“Saya, atas nama Pemerintah Indonesia, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian penembakan terhadap Mantan PM Shinzo Abe. Pemerintah dan masyarakat Indonesia di Jepang berdoa untuk kebaikan PM Abe dan keluarga serta seluruh masyarakat Jepang,” kata Dubes RI dalam pernyataannya.
Sebagaimana diketahui, pada Jumat sekitar pukul 11.00 JST telah terjadi penembakan di dekat Stasiun Yamatosaidaiji, Kota Nara, Prefektur Nara.
Terdengar dua kali suara letusan senjata yang berasal dari arah belakang PM Shinzo Abe dan diberitakan mengenai bagian dada.
Baca juga: Sampaikan Kondisi Terkini Shinzo Abe di Rumah Sakit, PM Jepang Fumio Kishida Menahan Air Mata
Mantan PM Abe saat itu sedang melakukan kampanye pemilihan Upper House.
Setelah penembakan, PM Shinzo Abe langsung dilarikan ke Rumah Sakit dan diberitakan dalam kondisi kritis.
Berdasarkan pemberitaan, polisi sudah menangkap satu orang terduga pelaku.
Shinzo Abe merupakan salah satu politisi senior Jepang. Periode pertamanya sebagai PM Jepang adalah sejak 26 September 2006 hingga pengunduran dirinya pada 26 September 2007.
“KBRI Tokyo telah melakukan komunikasi dengan aparat dan simpul masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Hingga saat ini, belum ada informasi WNI yang terdampak. Adapun jumlah WNI di Prefektur Nara menurut data imigrasi Jepang per Desember 2021 adalah 321 orang,” ungkapnya.