Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu RI Retno Marsudi Berharap Negara G20 Bersatu Hadapi Tantangan Global 

Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi berharap negara dalam G20 dapat bersatu untuk menjawab tantangan global.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menlu RI Retno Marsudi Berharap Negara G20 Bersatu Hadapi Tantangan Global 
Capture Youtube Kompas.TV
Menlu RI Retno Marsudi pada pertemuan Menlu G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Jumat (8/7/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi berharap negara dalam G20 dapat bersatu untuk menjawab tantangan global.

Hal itu disampaikan Retno dalam pembukaan agenda Foreign Minister Meeting (FMM) atau pertemuan para menteri luar negeri G20, di Bali, Jumat (8/7/2022).

"G20 harus menjadi mercusuar solusi bagi banyak tantangan global. Hanya dengan begitu G20 dapat menjadi relevan dan bermanfaat bagi dunia pada umumnya, tidak hanya para (negara) anggotanya," kata Menlu Retno sebagimana disiarkan secara daring.

Terlebih kata Menlu Retno, dunia saat ini sedang dihadapi tantangan lain dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.

Padahal menurut Retno, saat ini pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih dirasakan oleh beberapa negara.

Oleh karenanya, dalam kesempatan ini Indonesa sebagai negara presidensi G20 mengundang beberapa negara dan pulau kecil, di antaranya anggota Pacific Island Forum dan Caribbean Community serta Uni Afrika.

Berita Rekomendasi

"Karena di dunia yang terpolarisasi ini, kepentingan mereka juga penting dan keprihatinan mereka juga menjadi perhatian kita," kata Retno.

Baca juga: Pembukaan FMM G20, Menlu Retno Marsudi Bahas Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Negara Berkembang

Adapun hal yang paling berdampak dan dinilai menjadi tantangan global saat ini adalah krisis pangan, energi dan fiskal.

Karena itu, dalam agenda ini, Indonesia mengangkat isu multilateralisme guna menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara untuk merespons tantangan global.

"Tantangan global membutuhkan solusi global. Tetapi sejujurnya kita tidak dapat menyangkal bahwa semakin sulit bagi dunia untuk duduk bersama," ucap Retno.

Lebih jauh, dampak dari tantangan global yang salah satunya diakibatkan dari perang Rusia-Ukraina tersebut juga diproyeksikan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global.

Di mana kata Retno, pertumbuhan global akan melambat hingga 2,9 persen pada tahun 2022 dan akan menciptakan inflasi hingga 8,7 persen.

Atas kondisi tersebut, negara berkembang lah yang menurut Retno paling merasakan dampaknya.

"Pertumbuhan global diproyeksikan melambat menjadi 2,9 persen pada tahun 2022 sementara inflasi dapat mencapai hingga 8,7 % persen untuk negara berkembang," ucap dia.

Sebagai informasi, agenda diskusi para menteri luar negeri atau FMM G20 ini digelar dalam dua sesi utama.

Adapun untuk sesi pertama kata Menteri Retno akan membahas tentang Memperkuat Multilateralise, yang akan berfokus pada bagaimana G20 dapat memastikan multilateralisme ditengah tantangan global saat ini.

Sedangkan, sesi kedua tentang Mengatasi Ketahanan Pangan dan Energi

"Akan fokus pada bagaimana G20 dapat berkontribusi sebagai bagian dari solusi untuk krisis pangan dan energi saat ini," tukas Retno.

G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

Dalam agenda FMM tahun ini, Indonesia mengundang 10 negara di luar G20 yakni Ukraina, Spanyol, Belanda, Singapura, Kamboja, Senegal, Suriname, Fiji, Rwanda, dan Uni Emirat Arab.

Serta, ada 10 organisasi internasional yang diundang yaitu PBB, ADB, FSB, ILO, IMF, IsDB, OECD, WB, WHO, dan WTO.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas