Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman Aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, Imbas Rusia Batasi Aliran Gas

Jerman kembali menghidupkan pembangkit listrik tenaga batu bara di tengah kekurangan gas karena pembatasan yang dilakukan Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Jerman Aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, Imbas Rusia Batasi Aliran Gas
The Guardian/AFP
Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Foto Presiden Vladimir Putin di jaringan pipa gas Rusia di Vladivostok, 2011. - Jerman kembali menghidupkan pembangkit listrik tenaga batu bara di tengah kekurangan gas karena pembatasan yang dilakukan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Majelis parlemen Jerman meloloskan undang-undang darurat untuk mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara.

Ini dilakukan pemerintah Jerman untuk menanggulangi kekurangan gas karena pembatasan yang dilakukan Rusia.

Dilansir Guardian, langkah ini oleh Menteri Ekonomi Robert Habeck disebut "menyakitkan tapi perlu". 

Pengaktifan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara mendapat dukungan dari Partai Hijau, yang menilai bahwa langkah tersebut diperlukan dalam menghadapi krisis jangka pendek.

Persetujuan akhir diberikan majelis tinggi parlemen pada Jumat (8/7/2022), disahkan bersama dengan paket langkah-langkah untuk meningkatkan perluasan energi terbarukan.

Namun kebijakan ini dipandang aktivis lingkungan kurang tepat.

Baca juga: Kanselir Jerman Terkejut dan Sangat Berduka Mendengar Shinzo Abe Tewas Tertembak

Kembalinya penggunaan energi sarat polusi itu dianggap kompromi yang terlalu jauh dan bahwa Jerman berada dalam bahaya kehilangan bahkan target iklim yang paling mendasar sekalipun.

Berita Rekomendasi

Sebelum konflik Ukraina, Jerman berencana menghapus batubara secara bertahap pada tahun 2030 karena jauh lebih intensif karbon daripada gas.

Jerman sendiri sangat bergantung pada gas alam dari Rusia.

Namun dengan minimnya pasokan saat ini, Jerman harus rela menghidupkan kembali tenaga batu bara yang sempat dihentikan.

Langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk membantu melepaskan ketergantungan Jerman dari gas Rusia, membuatnya kurang terbuka terhadap pemerasan, dan untuk melestarikan pasokan energi sebelum musim dingin, menggunakan batu bara untuk menghasilkan listrik, bukan gas, yang perlu disimpan untuk berbagai proses industri.

Para elite industri menyambut baik langkah ini pada Jumat.

Dalam sebuah pernyataan, Federasi Industri Jerman (BDI) menyebut keputusan itu "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".

"Politik dan ekonomi harus segera menggunakan bulan-bulan musim panas untuk menghemat gas, untuk memastikan fasilitas penyimpanan penuh menjelang musim panas mendatang."

"Jika tidak, kita menghadapi kekurangan gas yang parah dengan penurunan tajam dalam produksi industri. Dalam situasi tegang ini, yang terpenting adalah setiap hari dan setiap meter kubik gas yang bisa kita hemat," kata BDI.

Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022.
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022. - Jerman kembali menghidupkan pembangkit listrik tenaga batu bara di tengah kekurangan gas karena pembatasan yang dilakukan Rusia. (MICHELE TANTUSSI / POOL / AFP)

Fasilitas penyimpanan gas Jerman hanya terisi sepertiga saat perang Rusia-Ukraina pecah.

Pada hari Jumat, fasilitas ini secara bertahap telah terisi hingga sekitar 63 persen.

Langkah-langkah penghematan dan upaya untuk mendapatkan pasokan dari tempat lain terus diupayakan Berlin.

Sayangnya, Jerman masih jauh dari target cadangan 90 persen yang harus dicapai pada 1 November mendatang.

Dengan cadangan gas sebesar itu, para ahli menilai Jerman akan mampu melewati musim dingin.

Rumah tangga dan industri sudah didesak untuk menghemat energi sebanyak mungkin.

Habeck mengaku telah mengurangi durasi mandi, dan mendorong orang Jerman untuk melakukan hal yang sama.

Gambar selebaran tak bertanggal ini diambil pada September 2021 dan disediakan oleh Nord Stream 2 AG, menunjukkan spesialis di laybarge Fortuna melakukan pengikatan di atas air selama tahap akhir konstruksi pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik.
Gambar selebaran tak bertanggal ini diambil pada September 2021 dan disediakan oleh Nord Stream 2 AG, menunjukkan spesialis di laybarge Fortuna melakukan pengikatan di atas air selama tahap akhir konstruksi pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik. - Jerman kembali menghidupkan pembangkit listrik tenaga batu bara di tengah kekurangan gas karena pembatasan yang dilakukan Rusia. (Selebaran / Nord Stream 2 AG / AFP)

Baca juga: Dua Tentara Jerman Berencana Ledakkan Jembatan Rusia-Semenanjung Krimea

Baca juga: Ini Alasan Jerman Tidak Dapat Kirim Senjata ke Ukraina Secepat Amerika Serikat

Di tempat lain di Jerman, dilakukan langkah-langkah mengurangi penerangan jalan, mengurangi suhu kolam renang, dan beberapa asosiasi perumahan bahkan telah mulai menjatah pasokan air panas untuk penyewa mereka.

Tagihan gas sudah naik dua kali lipat dan bisa melonjak hingga empat kali lipat selama musim dingin.

Pasokan gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 yang mengalir melalui Laut Baltik ke Jerman telah berkurang menjadi sekitar 40 persen dari tingkat biasanya. 

Pada hari Senin, proyek pemeliharaan tahunan di jalur pipa, yang diperkirakan akan ditutup selama sekitar 10 hari, dipandang sebagai saat yang genting. 

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas