Apa Siapa Menlu Inggris Liz Truss yang Ingin Gantikan Boris Johnson di Kursi Perdana Menteri
Menlu Inggris Liz Truss menyatakan diri ikut kompetisi pemilihan Perdana Menteri Inggris sekaligus pemimpin Partai Konservatif.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Elizabeth Mary Truss, nama lengkap Menlu Inggris ini lahir 26 Juli 1975. Ia politikus Britania Raya yang ernah menjabat Menteri Perdagangan Internasional dan Presiden Badan Perdagangan sejak Juli 2019.
Jabatan berikutnya Menteri Wanita dan Kesetaraan sejak September 2019. Sebagai anggota Konservatif, ia menjadi anggota parlemen untuk South West Norfolk sejak pemilihan umum Britania Raya 2010.
Truss menjadi Menteri Lingkungan Hidup, Pangan dan Urusan Pedesaan dari 2014 sampai 2016. Lalu Menteri Kehakiman dan Lord Chancellor dari 2016 sampai 2017.
Selanjutnya Ketua Sekretaris untuk Perbendaharaan dari 2017 sampai 2019, sebelum menduduki jabatan Menteri Luar Negeri Inggris di kabinet terakhir Boris Johnson.
Dikutup dari situs pribadinya, elizabethtruss.com, Liz Truss lahir dari orang tuanya yang berhaluan sayap kiri.
Awal kariernya menjadi ekonom dan akuntan dan terdaftar sebagai anggota Partai Konservatif. Dia terpilih sebagai anggota dewan di Greenwich pada 2006, dan kemudian sebagai anggota parlemen untuk South West Norfolk pada 2010.
Dia adalah salah satu anggota parlemen pertama yang masuk ke pemerintahan pada tahun 2012.
Sebagai pembela setia kepentingan South West Norfolk, dia telah melakukan banyak kampanye sukses untuk wilayah tersebut.
Liz sebagai politisi bersemangat memberikan keterampilan matematika dan sains dasar kepada setiap anak.
Ia turut menyediakan dana untuk lebih banyak guru matematika, premi untuk sekolah yang siswanya belajar matematika, dan perluasan program Sekolah Matematika.
Liz dikenal tidak takut untuk mengungkapkan pikirannya, dan percaya membebaskan orang untuk memulai dan mengembangkan bisnis tanpa birokrasi yang memberatkan adalah kunci masa depan ekonomi Inggris.
Dia sangat menentang kebijakan Partai Buruh Jeremy Corbyn, yang dia yakini akan merusak pilihan, inovasi, dan kemakmuran.
Dia banyak melakukan perjalanan ke Jepang, Korea Selatan, Brasil, dan Chili untuk melihat bagaimana negara-negara di seluruh dunia meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengendalikan keuangan publik, dan memberikan layanan publik kelas dunia.
Pada Juli 2019, Liz menjadi Sekretaris Negara untuk Perdagangan Internasional dan Presiden Dewan Perdagangan.