Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Mulai Intensifkan Serangan Secara Luas di Ukraina

Pasukan Rusia kembali melepaskan tembakan dengan artileri, beberapa peluncur roket dan tank di sekitar kota Kharkiv, Ukraina.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Rusia Mulai Intensifkan Serangan Secara Luas di Ukraina
AFP/ARIS MESSINIS
Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. Pasukan Rusia kembali melepaskan tembakan dengan artileri, beberapa peluncur roket dan tank di sekitar kota Kharkiv, Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Pasukan Rusia kembali melepaskan tembakan dengan artileri, beberapa peluncur roket dan tank di sekitar kota Kharkiv, Ukraina.

Sebelumnya, pasukan Rusia juga telah meluncurkan rudal yang menghantam sebuah apartemen dan menewaskan 15 orang warga sipil di kota Chasiv Yar.

Dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022) Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengatakan, serangan itu adalah diibaratkan sebagai aksi terorisme dan menurutnya Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Apartemen di Ukraina Timur, 15 Warga Sipil Tewas

Moskow kemudian menyangkal bahwa pihaknya menargetkan warga sipil, tetapi kota-kota dan desa-desa di Ukraina telah hancur akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, staf umum Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan gelombang pemboman di wilayah timur Ukraina ketika mereka berusaha untuk menguasai jantung industri Donbas.

Kremlin telah mendeklarasikan kemenangan di provinsi Luhansk dan pasukannya sekarang berkonsentrasi untuk menguasai Donetsk.

BERITA REKOMENDASI

Putin juga telah berjanji untuk menyerahkan kendali Donbas kepada separatis pro Rusia yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Kyiv.

Di sisi lain, wakil perdana menteri Ukraina Iryna Vereshchuk memperingatkan warga sipil di wilayah Kherson yang diduduki Rusia untuk segera mengungsi, karena angkatan bersenjata Ukraina sedang mempersiapkan serangan balik di sana.

Baca juga: Militer Belarus Menolak Dikirim ke Ukraina, Ingatkan Presiden Lukashenko soal Negara Terbuang

"Saya tahu pasti bahwa tidak boleh ada perempuan dan anak-anak di sana, dan mereka tidak boleh menjadi tameng manusia," ujar Vereshchuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas