TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan menyambut kelahiran anak kelimanya dengan Alina Kabaeva di tengah invasinya di Ukraina.

Namun, seperti dilaporkan NY Post, sang presiden tidak begitu senang mendengar kabar kehamilan kekasih rahasianya itu.

Putin (69) dikabarkan sudah memiliki empat anak bersama Alina Kabaeva.

Alina adalah mantan atlet senam yang berusia 30 tahun lebih muda dari Putin.

Berita kehamilan Alina pertama kali dilaporkan oleh akun Telegram General SVR.

Akun itu diyakini dijalankan oleh orang dalam Kremlin.

Baca juga: Fakta Alina Kabaeva, Mantan Pesenam yang Disebut Kekasih Putin, Ikut Jadi Incaran Sanksi Barat

Putin tidak tampak senang menyambut anak kelimanya yang diprediksi berjenis kelamin perempuan itu.

"Berita itu sama sekali tidak menyenangkan sang calon ayah, yang menyatakan bahwa ia sudah cukup banyak anak, dan terlebih lagi, anak perempuan."

"Sikap itu sangat mengecewakan Alina Maratovna," tulis posting anonim itu, menggunakan nama depan dan nama tengah Kabaeva.

Alina diyakini memiliki dua anak laki-laki dan perempuan kembar dengan presiden Rusia.

Semua anaknya lahir di Swiss, sumber mengatakan kepada Page Six awal tahun ini.

Alina dan anak-anaknya telah bersembunyi di sebuah lokasi rahasia di negara itu, kata sumber.

Pada bulan Mei, akun Telegram yang sama melaporkan Kabaeva sekali lagi hamil.

Akun itu memposting: "Putin mengetahui bahwa kekasihnya hamil lagi - dan sepertinya ini tidak direncanakan," lapor The Sun.

Anak-anak Putin Lainnya

Selain 4 anak bersama Alina, Putin juga memiliki dua putri dari pernikahan sebelumnya dengan pramugari Rusia, Lyudmila Shkrebneva.

Anak pertamanya dengan Shkrebneva yaitu Maria Putina (36), yang menggunakan nama keluarga Vorontsova.

Maria Putina merupakan pemilik Nomenko, sebuah perusahaan investasi perawatan kesehatan.

Anak keduanya yaitu Katerina Tikhonova (35), mantan penari kompetitif yang menjalankan inisiatif kecerdasan buatan di Universitas Negeri Moskow.

Putin juga dilaporkan memiliki "putri rahasia" bernama Luiza Rozova, juga dikenal sebagai Elizaveta Krivonogikh.

Ibu Elizaveta, Svetlana Krivonogikh, dilaporkan menjadi kekasih Putin pada 1990-an dan awal 2000-an.

Hubungan Putin dan Alina

Putin dan Kabaeva, yang lahir di Uzbekistan, pertama kali bertemu setelah dia meraih medali emas untuk Rusia di Olimpiade Athena 2004.

Kemenangannya itu membuatnya menjadi sorotan nasional.

Kekuatan, kelenturan, dan keterampilannya dengan bola dan pita senam ritmik membuatnya mendapatkan pujian sebagai "wanita paling luwes di Rusia."

Pada 2008, Kabaeva dirumorkan menjadi "ibu negara rahasia" Rusia.

Fakta-fakta Alina Kabaeva

Alina Kabaeva sudah lama menjadi wanita yang dikabarkan sebagai kekasih Putin.

Pemimpin Rusia itu sebelumnya telah membantah isu memiliki hubungan romantis dengan mantan pesenam itu.

Dilansir Newsweek, Putin (69) memang dikenal sangat menjaga kerahasiaan hubungan pribadinya. 

Vladimir Putin sebelumnya menikah dengan Lyudmila Ocheretnaya pada tahun 1983 dan dikaruniai dua putri.

Namun setelah 30 tahun membina rumah tangga, ia dan Lyudmila mengumumkan perceraian pada 6 Juni 2013 secara publik.

Menyoal kabar kedekatannya dengan presiden, Kabaeva (38) juga tidak pernah mengkonfirmasi hubungan dengan Putin.

Sementara itu, Kremlin diduga menyimpan laporan yang menghubungkan Putin dengan Kabaeva dari pers.

Pada 2008 silam, sebuah surat kabar Rusia, Moskovsky Korrespondent, ditutup sepekan setelah melaporkan bahwa Putin meninggalkan Lyudmila untuk menjalin hubungan dengan Kabaeva.

Ketika itu, kepala perusahaan penerbit surat kabar mengatakan keputusan penutupan itu tidak berhubungan dengan politik, namun seorang wakil editor menyangkalnya.

Walaupun kedekatannya dengan Putin penuh misteri, banyak detail kehidupan Kabaeva dilaporkan secara luas.

Pertama, ia adalah salah satu pesenam ritmik paling terhormat dalam sejarah Rusia.

Sebelum pensiun, ia memenangkan dua medali Olimpiade, termasuk emas untuk Perorangan All-Around untuk Senam Ritmik di Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, Yunani.

Dia juga menerima 14 medali Kejuaraan Dunia dan 21 medali Kejuaraan Eropa.

Lepas dari karier sebagai pesenam, Kabaeva terjun ke politik dan selama beberapa tahun bekerja sebagai anggota Partai Rusia Bersatu Putin di negara bagian Duma, majelis rendah Parlemen Rusia.

Saat bertugas di pemerintahan, ia sempat berpose untuk sampul Vogue Russia pada tahun 2011.

Pada tahun 2014, ia mengundurkan diri dari Duma dan menduduki posisi ketua dewan direksi di National Media Group, konglomerat media di Rusia.

Di sana, menurut The Insider, outlet media independen Rusia yang mengutip catatan pajak yang bocor, Kabaeva mendapat gaji tahunan sekitar $10 juta.

(Tribunews.com, Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani)