Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Teken Dekrit, Warga Ukraina Kini Bisa Pindah Kewarganegaraan Rusia dengan Mudah

Presiden Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan seluruh warga Ukraina mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Putin Teken Dekrit, Warga Ukraina Kini Bisa Pindah Kewarganegaraan Rusia dengan Mudah
Sky News
Presiden Rusia, Vladimir Putin - Presiden Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan seluruh warga Ukraina mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan semua warga Ukraina dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat, Senin (11/7/2022).

Sebelumnya, kemudahan ini hanya dibuka Rusia untuk penduduk di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Rusia juga memperluas jangkauannya kepada penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson selatan, yang sebagian besar berada di bawah kendali Rusia.

Tidak jelas berapa banyak warga Ukraina yang akan mengajukan kewarganegaraan Rusia.

Namun, menurut laporan VOA, ada sekitar 18 persen populasi di daerah Donetsk dan Luhansk yang dikuasai separatis pro-Kremlin, yang menerima paspor Rusia antara tahun 2019-2022. 

Rusia pertama kali memperkenalkan skema paspor yang disederhanakan, kepada penduduk Republik Rakyat separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur pada tahun 2019.

Baca juga: PROFIL Alina Kabaeva, Dikabarkan Hamil Anak Kelima Putin, Namun Presiden Rusia Disebut Tak Senang

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Sanksi Barat Hanya akan Membuat Harga Energi Melonjak

Pada bulan Mei tahun ini, program tersebut diperluas ke penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.

BERITA REKOMENDASI

Menurut laporan The Moscow Times, dekrit Putin yang baru disahkan memerintahkan agar semua warga Ukraina diberikan "hak untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Federasi Rusia dengan cara yang disederhanakan." 

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk dekrit tersebut.

Kyiv menilai keputusan itu sebagai pelanggaran atas kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Naturalisasi warga Ukraina juga dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional.

"Ukraina tidak membutuhkan kewarganegaraan Putin dan upaya untuk memaksakannya dengan paksa akan gagal," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022). - Presiden Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan seluruh warga Ukraina mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat. (DW.com)

Kuleba menyebut keputusan itu "tidak berharga" dan bukti "nafsu agresif Putin."

Ekspansi pasportisasi telah menambah spekulasi bahwa Moskow berusaha membangun kontrol permanen atas tanah Ukraina yang telah direbutnya selama invasi.

Padahal pada Maret lalu, Putin mengaku bahwa Rusia tidak berniat menduduki wilayah Ukraina.

Dalam kurun empat bulan, militer Rusia berhasil menduduki sejumlah wilayah di Ukraina.

Bahkan baru-baru ini, sejumlah pejabat pro-Moskow ditunjuk sebagai pemimpin di wilayah yang diduduki.

Analis memperingatkan ancaman pencaplokan atau aneksasi di selatah Ukraina.

Kirill Stremousov, seorang pejabat di wilayah Kherson yang diduduki, sebelumnya mengatakan bahwa sistem paspor jalur cepat akan memperkuat kehadiran Rusia di wilayah ini.

"Sistem yang disederhanakan akan memungkinkan kita semua untuk melihat dengan jelas bahwa Rusia ada di sini tidak hanya untuk waktu yang lama, tetapi selamanya," katanya kepada kantor berita RIA Novosti yang dikelola pemerintah.

Putin telah mengisyaratkan untuk meluncurkan program tersebut kepada semua warga Ukraina sejak 2019.

"Kami tidak hanya memberi orang-orang yang tinggal di (republik separatis) LNR atau DNR dengan metode memperoleh kewarganegaraan kami ini. Secara umum, kami berpikir untuk memberikan warga Ukraina kewarganegaraan kami dengan cara yang disederhanakan," kata Putin pada konferensi pers tahun itu.

Update Perang Rusia-Ukraina

Petugas pemadam kebakaran dan anggota tim penyelamat membersihkan tempat kejadian setelah sebuah bangunan hancur sebagian setelah penembakan, di Chasiv Yar, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022. - Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Chasiv Yar, di Ukraina timur pada 10 Juli , 2022. (Photo by MIGUEL MEDINA / AFP)
Petugas pemadam kebakaran dan anggota tim penyelamat membersihkan tempat kejadian setelah sebuah bangunan hancur sebagian setelah penembakan, di Chasiv Yar, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022. - Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Chasiv Yar, di Ukraina timur pada 10 Juli , 2022. - Presiden Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan seluruh warga Ukraina mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat. (Photo by MIGUEL MEDINA / AFP) (AFP/MIGUEL MEDINA)

Rusia baru-baru ini melancarkan serangan mematikan di Kota Chasiv Yar di Ukraina timur.

Serangan itu menghancurkan apartemen lima lantai dan menewaskan puluhan warga sipil.

Berikut sejumlah peristiwa terkini invasi Rusia ke Ukraina, dilansir Guardian:

- Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di gedung apartemen di Chasiv Yar meningkat menjadi 33 orang.

Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Moskow sengaja menargetkan warga sipil dalam serangan yang menghancurkan tiga bangunan di kawasan perumahan.

Korban terakhir merupakan seorang anak berusia sembilan tahun, yang ditemukan di tengah reruntuhan pada Senin malam.

- Ukraina berencana mengumpulkan kekuatan tempur besar yang dilengkapi dengan senjata Barat untuk merebut kembali wilayah selatannya dari Rusia.

- Sedikitnya enam orang tewas akibat serangan roket Rusia pada Senin pagi di Kharkiv di timur laut Ukraina, menurut kantor jaksa agung Ukraina.

Satu di antara produk senjata antidrone produksi Rusia yang digunakan di sejumlah medan tempur. Sistem antidrone Harpoon-3 pertama kali digunakan di Ukraina.
Satu di antara produk senjata antidrone produksi Rusia yang digunakan di sejumlah medan tempur. Sistem antidrone Harpoon-3 pertama kali digunakan di Ukraina.  - Presiden Vladimir Putin meneken dekrit yang mengizinkan seluruh warga Ukraina mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia jalur cepat. (Kemenhan Rusia/RussiaMoD)

Baca juga: Jerman Was-was Rusia akan Matikan Pasokan Gas Secara Permanen

Baca juga: UPDATE Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-139, Berikut Peristiwa yang Terjadi

- Gubernur mengungkap sekitar 80 persen penduduk di wilayah timur Ukraina, Donetsk, telah melarikan diri.

- Jerman dan Republik Ceko menandatangani deklarasi bersama, berjanji untuk mengatasi ketergantungan dengan bahan bakar fosil Rusia.

- Presiden Rusia berencana untuk bertemu dengan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdoğan, setelah keduanya membahas upaya untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian dari Ukraina, lapor Kremlin.

- AS mengungkap rencana Iran memasok Rusia dengan ratusan drone bersenjata untuk digunakan di Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas