Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid Tandatangani Deklarasi Anti-Iran
Amerika Serikat dan Israel menandatangani deklrasi bersama sebagai wujud komitmen anti-Iran pada Kamis pagi (14/7/2022) di Yerusalem Barat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Pembicaraan antara Iran dan kekuatan Barat untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 belum berkembang selama berbulan-bulan.
Teheran dan Washington saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.
Setelah pertemuan antara Biden dan Lapid berakhir, Perdana Menteri Israel mengatakan, keduanya telah "membahas ancaman Iran".
“Tidak akan ada nuklir Iran,” tambah Lapid.
“Ini bukan hal baru,” kata Stefanie Dekker dari Al Jazeera.
“Ini adalah penegasan kembali komitmen kedua negara, komitmen Amerika terhadap keamanan Israel dan bahwa baik Israel maupun Amerika Serikat akan bekerja untuk memastikan bahwa Iran tidak memperoleh senjata nuklir.”
Sementara itu, Iran bersikeras, program nuklir mereka adalah damai dan mereka tidak berniat membangun bom nuklir.
Baca juga: Joe Biden Tiba di Timur Tengah, Berkunjung ke Israel hingga Dijadwalkan Bertemu Mahmoud Abbas
Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklirnya sendiri, tetapi tidak pernah secara terbuka mengonfirmasinya.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Saluran 12 Israel pada Rabu, Biden mengatakan bahwa normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel akan “membutuhkan waktu”.
Reaksi Palestina
Protes skala kecil diperkirakan akan berlangsung di Betlehem dan Ramallah yang bertentangan dengan kunjungan Biden dan kebijakan AS terhadap Palestina.
AS menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara dalam pernyataan bersama Biden-Lapid.
Hubungan AS-Palestina memburuk pascapenembakan Shireen Abu Akleh
Hubungan AS-Palestina juga mengalami ketegangan karena pembunuhan koresponden Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada 11 Mei.