Di New York, 9.200 Slot Vaksin Cacar Monyet Habis Hanya dalam Tujuh Menit
Vaksinasi cacar monyet atau monkeypox di New York, Amerika Serikat habis dalam hitungan menit.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan slot vaksin cacar monyet di New York habis hanya dalam hitungan menit.
Di New York, pusat wabah cacar monyet Amerika Serikat, pria berusia 20 tahun hingga 40 tahunan mengantre untuk menunggu vaksinasi, pada Minggu (17/7/2022).
Vaksinasi dilakukan di sekolah menengah di Bushwick, Brooklyn.
Dilansir Straits Times, orang-orang dalam antrean mengaku kepada AFP bahwa mereka beruntung mendapatkan slot vaksin cacar monyet.
Ini karena dosisnya terbatas di New York.
Bahkan pada Jumat lalu, 9.200 slot waktu vaksinasi yang tersedia di situs web khusus kota pada pukul 18.00 ludes dalam tujuh menit saja.
Baca juga: Singapura Kembali Konfirmasi Kasus Lokal Cacar Monyet, Total Jadi 5 Infeksi
Tiga hari sebelumnya, lalu lintas situs sangat tinggi sehingga laman mogok.
"Itu membuat frustrasi, terutama karena dengan Covid-19, Anda akan berpikir bahwa kami akan memiliki lebih banyak proses terstruktur atau peluncuran vaksin," kata Aidan Baglivo, 23 tahun.
Kota terpadat di Amerika Serikat ini mengalami peningkatan infeksi cacar monyet pekan lalu, dengan 461 kasus tercatat pada Jumat (15/7/2022) terhitung sejak awal wabah pada Mei.
Jumlah itu naik dari 223 kasus pada Senin.
Baglivo, seorang analis data, mencatat bahwa orang yang paling aktif di media sosial memiliki peluang tertinggi untuk mendapatkan slot waktu vaksin.
Seorang warga bernama Robert, mengaku duduk di depan komputer dan berkali-kali memuat ulang situs vaksinasi agar bisa mendapatkan slot.
Ia mengaku pasangannya maupun sahabatnya tidak mendapatkan vaksinasi.
Cacar monyet menyebar melalui kontak fisik dekat, sehingga siapa pun dapat terjangkit.
Namun vaksin Jynneos yang tersedia saat ini masih diperuntukkan kepada pria yang berhubungan seksual dengan pria, yang mana menjadi mayoritas kasus.
Cacar monyet ditandai dengan lesi pada kulit-yang dapat muncul pada alat kelamin atau mulut, dan sering disertai dengan demam, sakit tenggorokan dan nyeri pada kelenjar getah bening.
Biasanya ini akan hilang dengan sendirinya tetapi bisa sangat menyakitkan.
Otoritas New York telah menjadwalkan 21.500 vaksinasi dan menjanjikan lebih dari 30.000 suntikan untuk seluruh negara bagian.
Kasus Cacar Monyet di Asia
Sejumlah negara di Asia sudah melaporkan kasus cacar monyet atau monkeypox.
Ada India, yang mengonfirmasi kasus pertama monkeypox pada 14 Juli 2022 lalu.
Pasien merupakan pria berusia 35 tahun dengan riwayat perjalanan ke Timur Tengah, lapor Asia One mengutip pernyataan pemerintah.
Pria itu dalam kondisi stabil dan sudah diisolasi di rumah sakit, ungkap menteri kesehatan negara bagian itu, Veena George.
George mengatakan, orang tua pasien dan kontak utama lainnya juga telah diisolasi sementara 11 penumpang yang melakukan kontak dengannya dalam penerbangan dan beberapa lainnya telah diminta untuk waspada terhadap gejala sakit.
Sementara itu, negara tetangga Indonesia baru-baru ini juga melaporkan kasus lokal kedua cacar monyet pada Rabu (13/7/2022) lalu.
Dilaporkan Tribunnews, pasien merupakan warga negara Inggris berusia 48 tahun yang berdomisili di Singapura.
Pria itu menderita ruam di daerah perianal pada 6 Juli disusul demam pada 11 Juli, dan telah dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Monkeypox Belum Bisa Dinyatakan Menjadi Pandemi, Epidemiolog Ungkap Alasannya
The Ministry of Health (MOH) menegaskan kasus ini tidak terkait dengan kasus cacar monyet sebelumnya.
Sudah ada lima kasus tercatat di Negara Singa, tiga diantaranya kasus impor dan dua adalah kasus lokal.
Cacar monyet, endemik di beberapa bagian Afrika, adalah penyakit virus yang menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit.
Puluhan negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit, dengan kasus yang dikonfirmasi melampaui ribuan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani,Rica Agustina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.