Menlu RI: Krisis di Myanmar Buat Penanganan Orang Rohingya Jadi Lebih Menantang
Retno mengakui isu Rohingya menjadi masalah yang sudah lama tertunda dan masih membutuhkan perhatian penuh kedua negara.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masalah pengungsi Rohingya turut dibahas saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Bangladesh, Abdul Momen di Kantor Kemlu RI Jakarta, Senin (18/7/2022).
Retno mengakui isu Rohingya menjadi masalah yang sudah lama tertunda dan masih membutuhkan perhatian penuh kedua negara.
Menurut Menlu RI, krisis di Myanmar membuat permasalahan ini menjadi lebih menantang.
“Dengan krisis yang sedang berlangsung di Myanmar, kami memahami bahwa situasinya menjadi lebih menantang,” kata Retno pada konferensi pers.
Namun Retno mengatakan, Indonesia tetap berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kepada orang-orang Rohingya dan membantu orang-orang Myanmar juga.
Baca juga: Tiga Perempuan Rohingya di Bireuen Kabur dari Tempat Penampungan
Sementara itu Menlu Bangladesh berharap banyak kepada Menlu Retno Marsudi untuk kembali secara proaktif menyuarakan isu ini.
Sebab tidak ada perkembangan yang signifikan setelah 5 tahun isu ini bergulir.
Padahal, Myanmar telah berjanji untuk menerima kembali orang-orang Rohingya ke tanah mereka.
Momen menyatakan, Bangladesh telah menampung sekira 1,1 juta pengungsi Rohingya di tempat penampungan sementara di Bangladesh.
“Kami berharap Yang Mulia mengambil tindakan proaktif dalam hal ini dan menurut bacaan saya, dia adalah seorang pemimpin yang dinamis. Jika dia mengambil inisiatif, kami berharap resolusi damai dan berkelanjutan, penyelesaian masalah yang luar biasa dan itu akan sangat baik,” ujar Momen.