Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-149: Ekspor Gandum Ukraina Segera Temui Titik Terang

Kelanjutan soal ekspor gandum Ukraina akan ditandatangani Kyiv, Rusia, Turki, dan PBB pada Jumat (22/7/2022).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
zoom-in UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-149: Ekspor Gandum Ukraina Segera Temui Titik Terang
World Grain
Ilustrasi biji gandum. Kelanjutan soal ekspor gandum Ukraina akan ditandatangani Kyiv, Rusia, Turki, dan PBB pada Jumat (22/7/2022). Simak perkembangan perang Rusia-Ukraina hari ke-149 pada Jumat (22/7/2022) dalam artikel berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina masih berjalan dan memasuki hari ke-149 pada Jumat (22/7/2022).

Pada hari ke-149, kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum di Laut Hitam Ukraina segera menemui titik terang.

Diharapkan kesepakatan pengiriman gandum akan ditandatangani oleh Ukraina, Rusia, Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (22/7/2022).

Perjanjian tersebut akan dibuat secara tertulis oleh para pihak dan ditandatangani di kantor Istana Dolmabahce pada pukul 13:30 GMT, demikian keterangan pihak kantor Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.

"Singkatnya, sebuah dokumen dapat ditandatangani yang akan mengikat kedua pihak untuk [memastikan] berfungsinya rute ekspor di Laut Hitam dengan aman," terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko.

Berikut  Tribunnews.com rangkum serangkaian peristiwa yang terjadi selama perang Rusia di Ukraina, seperti dikutip The Guardian.

Baca juga: Presiden Timor Leste Puji Jokowi, dari Sosok hingga soal Kunjungan Rusia-Ukraina

Ilustrasi biji gandum. Kelanjutan soal ekspor gandum Ukraina akan ditandatangani Kyiv, Rusia, Turki, dan PBB pada Jumat (22/7/2022).
Ilustrasi biji gandum. Kelanjutan soal ekspor gandum Ukraina akan ditandatangani Kyiv, Rusia, Turki, dan PBB pada Jumat (22/7/2022). (World Grain)

Jerman ambil langkah darurat terkait konsumsi gas

Berita Rekomendasi

Menteri ekonomi Jerman mengumumkan gelombang baru langkah-langkah darurat untuk memotong konsumsi gas negara itu setelah aliran dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 dilanjutkan pada tingkat yang dikurangi setelah penutupan yang dijadwalkan.

Penggunaan gas di Uni Eropa

Sebuah proposal Uni Eropa (UE) bahwa negara-negara anggota memotong penggunaan gas sebesar 15 persen untuk mempersiapkan kemungkinan pemotongan pasokan dari Rusia menghadapi perlawanan dari pemerintah.

Ini menimbulkan keraguan apakah mereka akan menyetujui rencana darurat.

Inggris akan kirim bantuan senjata ke Ukraina

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Inggris akan mengirim sejumlah senjata artileri dan lebih dari 1.600 senjata anti-tank ke Ukraina, Kamis (21/7/2022).

Dia menerangkan Inggris juga akan menyediakan sistem radar kontra-baterai, ratusan drone dan lebih dari 50.000 butir amunisi.

Seruan pengadilan internasional untuk Putin

Ukraina telah menyerukan pengadilan internasional untuk membawa Vladimir Putin ke pengadilan lebih cepat.

"Mengadili Rusia secara terpisah untuk tindakan agresi, dengan partisipasi internasional, akan mempercepat upayanya untuk meminta pertanggungjawaban presiden Rusia dan lingkaran dalamnya," kata para pejabat.

"Kami berharap surat dakwaan itu dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan," kata Andriy Smyrnov, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina.

Baca juga: Kepala CIA Bill Burns Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Buat China Berpikir Ulang untuk Serang Taiwan

Lukashenko serukan agar perang Rusia-Ukraina segera dihentikan

Presiden Belarus Alexander Lukashenko, mengatakan perang harus dihentikan untuk menghindari "jurang perang nuklir" dan bersikeras Ukraina menerima tuntutan Rusia.

“Tidak perlu melangkah lebih jauh. Selanjutnya terletak jurang perang nuklir,” katanya kepada AFP.

Lukashenko juga menuduh barat mencari konflik dengan Rusia dan memprovokasi perang.

“Jika Rusia tidak mendahului Anda, anggota NATO, Anda akan mengorganisir dan menyerangnya,” katanya.

Proksi Rusia lucuti dokumen pribadi penduduk Donbas

Proksi Rusia di wilayah Donbas yang diduduki Rusia telah menyita dokumen dari pasukan yang dimobilisasi secara paksa, menurut kepala militer Ukraina.

Proksi Rusia dilaporkan telah melucuti dokumen pribadi dari penduduk dalam upaya untuk memaksa mereka berperang melawan Ukraina dan membuat pasukan yang dimobilisasi secara paksa tidak mungkin untuk meninggalkan atau mengidentifikasi mereka yang telah terbunuh, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.

Kleptokrasi Rusia

Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) telah meminta lebih banyak dana untuk mengatasi kleptokrasi Rusia.

NCA mengatakan Inggris lebih lambat untuk merebut aset oligarki Rusia yang terkena sanksi daripada AS karena tidak dapat mengandalkan "tingkat investasi substansial" yang sama yang telah dicurahkan Washington untuk mengatasi korupsi internasional dan penghilangan sanksi.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas